Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Tidur Larut Turunkan Prestasi Sekolah  

Written By Unknown on Sabtu, 30 November 2013 | 10.19

TEMPO.CO, New York - Sebuah penelitian terbaru di Amerika mengungkapkan, bahwa 25 persen remaja di negeri itu baru pergi tidur pada pukul 23.30 malam waktu setempat. Mereka cenderung mempunyai prestasi akademik yang buruk, mengalami masalah emosi yang lebih besar dan lebih stres dibandingkan remaja lain yang pergi tidur lebih awal.

"Jika pola tidur remaja bertentangan dengan ritme sirkadian alami, dampaknya terlihat pada fungsi kognitif dan regulasi emosional dan konsekuensi potensi kesehatan mereka," ujar Dr. Judith Owens, direktur dari Sleep Medicine di Children's National Medical Center di Washington DC yang tidak terlibat dalam penelitian ini, seperti dikutip Reuters edisi 28 November 2013.

Berdasarkan survei terhadap remaja di seluruh Amerika pada 1990-an dan kelanjutan survei tersebut pada mereka yang mulai dewasa, para peneliti di University of California, Berkeley, menganalisis penyebab remaja semakin sedikit waktu tidurnya dan efek jangka panjang yang mungkin terjadi.

Menurut laporan yang dimuat di Journal of Adolescent Health, diperkirakan antara 45 persen dan 85 persen dari anak-anak yang duduk di kelas enam hingga 12, tidur kurang dari waktu yang direkomendasikan untuk mereka, yakni sembilan jam setiap malam. Hampir separuh dari remaja tersebut, yakni 44 persen, mengaku kesulitan untuk tetap terjaga selama jam sekolah, ungkap para penulis hasil riset.

Dalam riset ini, Lauren Asarnow dan rekan-rekannya menggunakan data dari National Longitudinal Study of Adolescent Health, sebuah data jangka panjang berkelanjutan yang dimandatkan oleh Kongres Amerika. Langkah ini dimulai dengan mewawancarai remaja di kelas tujuh hingga 12 di seluruh Amerika pada periode sekolah 1994-1995. Ada empat wawancara lanjutan setelah itu.

"Temuan ini menggarisbawahi pentingnya strategi intervensi yang menargetkan waktu tidur dalam upaya menurunkan ketidakseimbangan fungsional, meningkatkan kemampuan akademik dan menurunkan level emosi," kata para peneliti.

Waktu pergi tidur sama pentingnya dengan jumlah waktu tidur bagi para remaja karena seperti yang lainnya, hal ini ada kaitannya dengan ritme sirkadian alami. "Remaja tidak bisa benar-benar tidur sebelum jam 11 malam dan secara biologis terprogram untuk bangun sekitar pukul delapan pagi," ujar Owens yang merupakan profesor pediatrik di George Washington University School of Medicine and Health Sciences. Ia mengatakan bahwa remaja umumnya membutuhkan waktu tidur sembilan jam untuk bisa tampil secara optimal.

REUTERS I ARBA'IYAH SATRIANI

Baca juga:
Anak Bisa Mulai Yoga Sejak Bayi
Zat Sisa Kolesterol Jadi Penyebab Kanker Payudara
Mengunyah Makanan Lebih Lama Bikin Langsing
Belajar Hal Baru Bantu Jaga Kesehatan Otak Lansia


10.19 | 0 komentar | Read More

Studi 'Tes Cinta' Buat Pengantin Baru  

TEMPO.CO, Orlando - Para peneliti menemukan sebuah metode "tes cinta" yang dipercaya bisa menjadi panduan lebih baik bagi keberhasilan sebuah hubungan pengantin baru.

Penelitian ini menunjukkan, bahwa respon bawah sadar terhadap gambar pasangan bisa memprediksi sebuah keberhasilan suatu hubungan perkawinan.

Mereka yang memiliki reaksi naluriah negatif lebih cenderung tidak bahagia beberapa tahun kemudian. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Jurnal Science.

Penulis utama pada penelitian ini, Prof James McNulty dari Florida State University, Amerika Serikat, mengatakan metode tes baru ini bertujuan untuk mengukur perasaan pengantin baru satu sama lain, bukan dari apa yang mereka katakan kepada orang lain atau bahkan pengakuan diri mereka sendiri.

"Tanggapan reaksi naluriah ini tampaknya cukup kuat dalam memprediksi apakah orang-orang ini akan tetap bahagia," kata McNulty kepada BBC News, Jumat, 29 November 2013.

Tim kemudian mewawancarai 135 pasangan yang baru menikah segera setelah pernikahan mereka.

Para peneliti meminta mereka untuk mengevaluasi pernikahan mereka terkait dengan kata sifat positif dan negatif seperti "baik", "buruk", "memuaskan" dan "tidak memuaskan". Mereka kemudian mengukur reaksi naluriah satu sama lain menggunakan metode "tes cinta".

Penelitian ini melibatkan penampilan foto pasangan yang dilihat secara sekilas, selama tiga detik. Lalu mereka harus menjawab secepat mungkin, apakah menggambarkan kata-kata tertentu seperti "hebat", "mengagumkan", "mengerikan", dan "menakutkan", yang masuk dalam kategori kata positif atau negatif. Kecepatan mereka dalam menjawab adalah indikasi perasaan yang sebenarnya. Tes ini didasarkan pada prinsip asosiasi psikologis.

Jika mereka berada dalam kondisi pikiran positif maka mereka akan mengidentifikasi kata-kata positif seperti "hebat" atau "mengagumkan" lebih cepat daripada kata-kata negatif seperti "menakutkan" dan "mengerikan".

Prof McNulty dan timnya menemukan bahwa jawaban sadar pengantin baru pada dasarnya semua berkaitan dengan hal positif dan bahagia dengan hubungan mereka. Tapi reaksi naluriah dari tes cinta ini memunculkan beragam variasi.

Para peneliti mewawancarai pasangan setiap enam bulan selama empat tahun ke depan. Mereka menemukan bahwa rata-rata, mereka yang memiliki reaksi naluriah negatif lebih mungkin untuk mengatakan bahwa mereka tidak senang karena hari pernikahan telah berlalu dan beberapa bahkan bercerai.

"Semua orang ingin percaya bahwa mereka berada dalam hubungan yang baik dan orang-orang dapat meyakinkan diri mereka. Tapi reaksi naluriah ini lebih menunjukkan bagaimana orang-orang bisa merasakan sebuah hubungan dengan cepat," katanya.

Namun, ia cukup berhati-hati untuk menyatakan bahwa penelitian itu belum cukup untuk dapat menawarkan pertimbangan kepada calon pengantin sebelum mereka menikah.

BBC | ROSALINA

Baca juga:
Pakai Google Glass, Pria Ini Diusir dari Restoran
BlackBerry Luncurkan Fitur BBM Channel
Intel Dorong IT Sektor Pendidikan dan UKM
WhatsApp Terpopuler, BBM Masih Jadi Favorit


10.19 | 0 komentar | Read More

Sam Brodie: Siapa Bilang Gue Enggak Bisa Sukses

Written By Unknown on Jumat, 29 November 2013 | 10.19

TEMPO.CO, Jakarta - Sam Brodie, 26 tahun, kerap mendengar cemooh kasar dari orang-orang sekitarnya saat ia menjadi wanita selama 13 tahun. Mulai dari cibiran halus sampai makian kasar yang menyebutnya banci.

Tapi Sam yang baru saja meluncurkan bukunya berjudul Samuel, Samantha and Me itu mengaku tidak surut semangat. "Saya paling tidak suka kalau orang menganggap gue enggak bisa sukses," kata Sam melalui pesan elektronik kepada Tempo, Kamis, 28 November 2013.

Dia mengatakan tidak pernah peduli apa kata orang. Kepercayaan diri dipupuknya tebal. "Saya kemudian membuktikan bahwa saya bisa bangkit," kata Sam. (Baca: Sam Brodie Main Film Bareng Nicole Kidman).

Bukan sekadar ucapan, penerbitan buku adalah satu di antara pembuktian yang dibuatnya. "Jangan pernah menyerah untuk berusaha," kata bapak satu anak ini. "You can be anything that you want to be."

RINA ATMASARI

Berita Terpopuler
Ini Cuit Terbaru Farhat Abbas tentang Ahmad Dhani 
Ini Sebab Pernikahan Asmirandah Bisa Dibatalkan 
VIDEO Najwa Shihab Menyanyi Korupsi
Laudya Cyntia Bella Kalap Belanja Baju Anak 
Membaca Teks di Festival Teater Jakarta 2013


10.19 | 0 komentar | Read More

Anak Bisa Mulai Yoga Sejak Bayi

TEMPO.CO, Jakarta - Yoga, olahraga tubuh dan pikiran yang berasal dari India, kini sudah menjadi bagian gaya hidup masyarakat Indonesia. Tak hanya orang tua, tapi anak-anak pun sudah mulai menggemari olah tubuh ini. "Yoga bisa dimulai dari kehamilan lho, itu namanya yoga prenatal," kata Tina Maladi, pendiri Kids Yoga Jakarta, dalam acara konferensi pers Namaste Festival di Hotel Sultan, Jumat, 28 November 2013

Yoga prenatal tentunya melibatkan ibu dan janinnya. Namun, ketika bayi sudah mulai berjalan hingga mencapai usia 4 tahun, Tina menambahkan, balita sudah mulai bisa ikut kelas yoga sendiri. Adapun program selanjutnya pun disesuaikan dengan usia. Mulai dari 5 hingga 6 tahun serta di yoga remaja. Tentu programnya berbeda dengan yoga yang dilakukan anak-anak. Namun, tujuannya tetap sama, yaitu melatih keseimbangan antara pikiran, tubuh dan jiwa

Ada banyak kegiatan yang bisa merangsang respon motorik anak. "Yang sayangnya, banyak anak-anak sekarang terhisap oleh gadget," kata Michael Gonzales-Wallace, pelatih olahraga keseimbangan otak. Kurangnya olah motorik anak bisa berisiko terhadap penyakit, terutama diabetes dan obesitas. Padahal, pada anak-anak yang keseimbangan pikiran, tubuh dan jiwa yang sudah dilatih sejak kecil, maka kinerja otaknya bisa jauh lebih baik. "Khususnya pada 10 tahun pertama, setelah itu akan sulit untuk meningkatkannya," kata dia dalam kesempatan yang sama.

Pendiri Namaste Festival, Anita Boentarman, melihat bahwa orang tua bisa menghabiskan waktu bersama dengan yoga bersama anak. Itulah yang membuat dia selama dua tahun ini menambah kelas-kelas khusus bagi orang tua dan anak dalam festival yang digelar selama tiga hari ini. "Sehingga festival ini menjadi festival keluarga," kata dia

DIANING SARI

Berita Lain:
Dinasihati Agar Tak Mabuk, Pria Bunuh Temannya
Saat Ditangkap, Pengemis Tajir Coba Sogok Petugas
Penembakan di Pondok Aren, Pelaku Naik Motor


10.19 | 0 komentar | Read More

Mengunyah Makanan Lebih Lama Bikin Langsing  

Written By Unknown on Kamis, 28 November 2013 | 10.19

TEMPO.CO, New York - Orang yang mengunyah makanan lebih lama sebelum menelannya ternyata mengonsumsi lebih sedikit makanan. Orang yang makan perlahan cenderung menjadi langsing.

Para ilmuwan seperti dikutip situs Reuters edisi 22 November 2013, menemukan bahwa jumlah makanan yang dikonsumsi menurun saat orang dewasa mengunyah lebih lama sebelum menelannya. Tak peduli apakah orang tersebut mempunyai berat badan normal, kelebihan berat badan atau obesitas.

"Studi ini mendukung manfaat dari mengunyah makanan lebih lama dan menikmati tekstur serta rasa makanan kita," ujar seorang pakar diet, Constance Brown-Riggs. Ia juga merupakan juru bicara dari Academy of Nutrition and Dietetics tetapi tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Dalam riset ini, partisipan diminta untuk mengonsumsi lima porsi pizza gulung Totino dan menghitung jumlah kunyahan untuk setiap gulung. Para ilmuwan tidak mengatakan kepada mereka secara spesifik bahwa mereka sedang dites untuk studi ini.

Hasilnya, sebanyak 47 orang menyelesaikan riset ini. Dari jumlah tersebut 16 orang mempunyai berat badan normal, 16 orang lainnya kelebihan berat badan dan 15 orang lagi obesitas.

Para partisipan tersebut datang selama tiga pekan waktu makan siang yang merupakan waktu pengetesan. Pada setiap harinya, para ilmuwan memberi mereka 60 pizza gulung dan meminta mereka makan hingga kenyang. Tergantung dari sesinya, para ilmuwan meminta orang-orang tersebut untuk mengunyah sebanyak kedatangan mereka di tes tersebut, 50 persen lebih tinggi atau dua kali lipatnya. Para ilmuwan juga meminta partisipan untuk mengungkapkan seberapa kenyang mereka sebelum, selama dan setelah sesi makan siang.

Dari riset ini, para ilmuwan menemukan bahwa partisipan mengonsumsi makanan 10 persen lebih sedikit atau berkurang 70 kalori saat mereka meningkatkan jumlah kunyahannya 50 persen. Saat mereka diminta untuk menggandakan kunyahannya, partisipan makan 15 persen lebih sedikit dengan jumlah kalori yang berkurang sebanyak 112 kalori. Temuan ini dipublikasikan di Journal of the Academy of Nutrition and Dietitics.

Dikatakan Brown-Riggs, "Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mengirimkan sinyal ke otak bahwa perut sudah merasa kenyang."

Riggs mengatakan, bahwa orang-orang yang makan dengan cepat, mengonsumsi lebih banyak makanan dalam periode 20 menit sehingga menghasilkan lebih banyak kalori yang bisa meningkatkan peluang kelebihan berat badan atau obesitas. "Itulah mengapa para partisipan dalam studi ini menurunkan asupan makanan mereka. Meningkatkan jumlah kunyahan berarti meningkatkan waktu makan," ujar  dia.

REUTERS I ARBA'IYAH SATRIANI

Baca juga:
Angelina Jolie Beli Pulau untuk Brad Pitt
Awas, Hobi Makan Sushi Berisiko Sakit Jantung
Jumlah Remaja Pengidap HIV Terus Meningkat
Olahraga pada Lansia Jauhkan Penyakit Serius


10.19 | 0 komentar | Read More

Di KTP, Samantha adalah Samuel Brodie

TEMPO.CO, Jakarta--Samuel David Alexander Brodie atau Sam Brodi, tak segan menceritakan pengalaman hidupnya saat menjadi waria. Sebelum kembali ke Indonesia, Sam lam tinggal di luar negeri, dan membuatnya lebih lancar berbahasa Inggris daripada berbahasa Indonesia.

Pulang ke Indonesia tanpa tujuan hidup yang jelas, Sam mencoba bekerja di salah satu perusahaan yang dipimpin oleh seorang perempuan asing. "Saat ibu bos saya senang sekali dengan saya, ia kagum dengan kemampuan bahasa Inggris saya yang fasih. Saya pun bekerja di sana," kata Sam, saat ditemui di Gramedia Matraman, Jakarta, Selasa, 26 November 2013.

Sam mampu melewati tiga bulan masa percobaan kerja di perusahaan tersebut. Ketika itu, ia dikenal baik sebagai perempuan bernama Samantha. Namun di satu titik, Sam mau tidak mau harus menerima kenyatan untuk membuka jati dirinya.

"Setelah tiga bulan bekerja, saya diangkat menjadi karyawan tetap. Saat itu prosesnya membutuhkan kartu identitas seperti fotokopi KTP. Setelah terus menerus didesak HRD saya tidak tahu lagi harus bagaimana," kata pria berkumis ini. Sebelum Sam menyerahkan foto kopi KTP, ia sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi kemudian.

"Saya berikan KTP saya ke HRD, di dalam sebuah amplop yang saya tutup rapat rapat, ke esokan hari ketika sampai di kantor semua mata menuju pada saya," kata Sam, sambil mengingat ingat kejadian tersebut.

Saat itu Sam sudah ikhlas jika harus keluar dari perusahaan. Tapi ia masih dalam masa kontrak dan ia masih memiliki keyakinan, perusahaan akan memberi kebijakan yang terbaik untuknya.

"Bos panggil saya. Hanya berdua di sebuah ruangan. Dia bilang, 'apa ada yang kamu ingin sampaikan pada saya?," ujar Sam. Sam berpura pura lugu sampai atasannya menyatakan kebingungan identitas dirinya.

"Bos akhirnya bilang, 'selama ini kami tahu kamu adalah Samantha, kenapa di KTP ini kamu bernama Samuel? Bisa tolong jelaskan'." Sam yang sudah mempersiapkan diri menceritakan semua masa masa sulit hidup yang dilaluinya sebelum ia kembali ke Indonesia.

Tanpa diduga, atasannya justru merasa iba dan mengerti keadaan yang dialami oleh Sam. Selain itu hasil kerja Sam selama tiga bulan juga memuaskan, sehingga tak ada alasan untuk memecatnya. "Saya tidak dipecat, tapi saya sempat kembali merasakan dilihat aneh oleh teman sekantor," ujarnya.

Pelan tapi pasti, Sam berusaha menjalani pekerjaannya. Hingga rekan kerja bisa menerimanya. "Dua atau tiga bulan setelahnya, mereka mulai menerima jati diri saya yang sebenarnya," kata pria keturunan Ambon-Skotlandia ini.

Dari situ, Sam berbagi pengalaman bahwa saat masih menjadi waria dirinya bisa melakukan suatu yang positif. Ia bisa berkarir dengan nama baik dan bertahan di pekerjaan itu hingga waktu yang cukup lama. "Memang nggak bisa dipungkiri, bahwa waria seringkali dikaitkan dengan pekerjaan kotor seperti menjual diri. Tapi sebenarnya banyak yang bisa bekerja layak seperti yang saya lakukan," kata pria yang kini telah kembali ke kodrat hidupnya. Simak Edisi Khusus diskriminasi waria di sini.

NANDA HADIYANTI

Baca juga:
Begini Perjuangan Waria Indonesia
Shuniyya Ruhama, Waria Pengusaha Batik
Waria Bisa Bertahan Tanpa Jajakan Diri di Jalanan
'Lingkungan Bisa Bentuk Seseorang Jadi Waria'


10.19 | 0 komentar | Read More

Olahraga pada Lansia Jauhkan Penyakit Serius  

Written By Unknown on Rabu, 27 November 2013 | 10.19

TEMPO.COLondon - Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa berolahraga pada usia lanjut bisa memberikan manfaat bagi pengidap penyakit serius dan demensia. Studi yang dipublikasikan di British Journal of Sports Medicine ini memantau 3.500 orang sehat pada usia pensiun. Mereka yang melakukan olahraga tiga kali atau lebih ternyata lebih cenderung untuk tetap sehat selama delapan tahun berikutnya dibandingkan mereka yang lebih suka duduk di sofa.

Olahraga menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, Alzheimer, dan depresi. Mereka yang melakukan olahraga pada usia 60-an juga lebih mudah melakukan aktivitas harian, seperti mencuci pakaian dan berpakaian. Setelah delapan tahun diikuti perkembangannya, seperlima dari partisipan ditemukan dalam kondisi sehat, tidak menderita penyakit kronis atau mengalami sakit fisik. Grup ini terdiri dari mereka yang selalu berolahraga dan relatif baru dalam aktivitas olahraga tersebut. Sedikit sekali dari mereka yang tidak berolahraga sama sekali.

"Melakukan olahraga rutin sepanjang hidup adalah sesuatu yang ideal," kata para peneliti seperti dikutip situs BBC edisi 26 November 2013. Tetapi ada manfaat kesehatan yang bisa diperoleh sekalipun dimulai pada usia lanjut. "Pesan utamanya adalah tetaplah aktif meskipun usia bertambah," ujar ketua peneliti, Dr Mark Hamer, dari University College London.


10.19 | 0 komentar | Read More

Mengunyah Makanan Lebih Lama Bikin Langsing  

TEMPO.CO, New York - Orang yang mengunyah makanan lebih lama sebelum menelannya ternyata mengonsumsi lebih sedikit makanan. Orang yang makan perlahan cenderung menjadi langsing.

Para ilmuwan seperti dikutip situs Reuters edisi 22 November 2013, menemukan bahwa jumlah makanan yang dikonsumsi menurun saat orang dewasa mengunyah lebih lama sebelum menelannya. Tak peduli apakah orang tersebut mempunyai berat badan normal, kelebihan berat badan atau obesitas.

"Studi ini mendukung manfaat dari mengunyah makanan lebih lama dan menikmati tekstur serta rasa makanan kita," ujar seorang pakar diet, Constance Brown-Riggs. Ia juga merupakan juru bicara dari Academy of Nutrition and Dietetics tetapi tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Dalam riset ini, partisipan diminta untuk mengonsumsi lima porsi pizza gulung Totino dan menghitung jumlah kunyahan untuk setiap gulung. Para ilmuwan tidak mengatakan kepada mereka secara spesifik bahwa mereka sedang dites untuk studi ini.

Hasilnya, sebanyak 47 orang menyelesaikan riset ini. Dari jumlah tersebut 16 orang mempunyai berat badan normal, 16 orang lainnya kelebihan berat badan dan 15 orang lagi obesitas.

Para partisipan tersebut datang selama tiga pekan waktu makan siang yang merupakan waktu pengetesan. Pada setiap harinya, para ilmuwan memberi mereka 60 pizza gulung dan meminta mereka makan hingga kenyang. Tergantung dari sesinya, para ilmuwan meminta orang-orang tersebut untuk mengunyah sebanyak kedatangan mereka di tes tersebut, 50 persen lebih tinggi atau dua kali lipatnya. Para ilmuwan juga meminta partisipan untuk mengungkapkan seberapa kenyang mereka sebelum, selama dan setelah sesi makan siang.

Dari riset ini, para ilmuwan menemukan bahwa partisipan mengonsumsi makanan 10 persen lebih sedikit atau berkurang 70 kalori saat mereka meningkatkan jumlah kunyahannya 50 persen. Saat mereka diminta untuk menggandakan kunyahannya, partisipan makan 15 persen lebih sedikit dengan jumlah kalori yang berkurang sebanyak 112 kalori. Temuan ini dipublikasikan di Journal of the Academy of Nutrition and Dietitics.

Dikatakan Brown-Riggs, "Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mengirimkan sinyal ke otak bahwa perut sudah merasa kenyang."

Riggs mengatakan, bahwa orang-orang yang makan dengan cepat, mengonsumsi lebih banyak makanan dalam periode 20 menit sehingga menghasilkan lebih banyak kalori yang bisa meningkatkan peluang kelebihan berat badan atau obesitas. "Itulah mengapa para partisipan dalam studi ini menurunkan asupan makanan mereka. Meningkatkan jumlah kunyahan berarti meningkatkan waktu makan," ujar  dia.

REUTERS I ARBA'IYAH SATRIANI

Baca juga:
Angelina Jolie Beli Pulau untuk Brad Pitt
Awas, Hobi Makan Sushi Berisiko Sakit Jantung
Jumlah Remaja Pengidap HIV Terus Meningkat
Olahraga pada Lansia Jauhkan Penyakit Serius


10.19 | 0 komentar | Read More

Oma Yoti, Anak Polisi yang Jadi Waria

Written By Unknown on Senin, 25 November 2013 | 10.19

Anggota forum komunitas waria Indonesia di rumah singgah waria milik Yulianus Rettoblaut atau 'mami' Yuli, di kawasan Depok, (20/11). Mami Yuli ingin rumah singgah kelak menjadi panti Jompo untuk waria. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta--Besar di bawah didikan ayah yang polisi tidak serta-merta membuatnya tumbuh menjadi anak laki-laki yang diharapkan pada umumnya. Lahir dengan nama Yopi Uktolseya, pada 14 Juli 1943, pria bertubuh tambun ini lantas mengganti nama menjadi Yoti saat memutuskan menjadi waria.

Yoti sama sekali tak tahu bakal menjadi waria. Namun, ia merasa memiliki hasrat menjadi seorang perempuan sejak kecil. Ia mengatakan sering digoda oleh bawahan ayahnya. "Aku kalau lewat bawahan atau teman ayah, suka dicolek atau digoda," kata Yoti saat ditemui di rumah singgah waria, Rabu 20 November 2013.

Yoti mengatakan diusir keluarga setelah tertangkap basah sang ibu saat sedang tidur dengan seorang lelaki. Semenjak itu Yopi mulai menggunakan nama Yoti. Ia pun mulai mencari cara untuk dapat bertahan hidup dan mulai "menjajakan diri" di jalanan.

Dengan kemampuan memasak, Yoti lantas mencoba bekerja di atas kapal. Ia pernah berkelana di Singapura dan Malaysia. Pada 1998, ia kembali ke Indonesia dan memutuskan menjadi laki-laki.

Mirip dengan beberapa waria lansia yang lain, masa tua oma Yoti dihabiskan dengan hal yang menurutnya bisa bermanfaat. "Aku paling suka jalan sekitar sini, ketemu orang ngobrol, buat makanan untuk dijual, juga masak buat yang di rumah singgah, saling menemani dan menghibur satu sama lain, kita ngak tahu kan sampai kapan ada di sini," katanya. Simak Edisi Khusus Waria.

AISHA

Berita terkait:
Maryani, Pendiri Pesantren Waria Di Yogyakarta
Kisah Taman Lawang Di Jalan Latuharhary, Menteng
Ini Klub Gay Dan Waria Di Jakarta Sejak 1980
Pesantren Waria Yogyakarta Satu Satunya Di Dunia


10.19 | 0 komentar | Read More

Kisah Waria 'Mangkal' Sampai Johor  

Tiga anggota forum komunitas waria Indonesia di rumah singgah waria di kawasan Depok. Jawa Barat, (20/11). Mami Yuli, sebelum membeli tanah di Depok, sempat mengalami kesulitan mencari lokasi untuk membangun rumah singgah waria. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Yopi Uktolseya atau dikenal dengan panggilan Oma Yoti merupakan penghuni rumah singgah waria di Cinere, Depok. Kepada tempo, Yoti membeberkan petualangannya selama menjadi waria.

Yoti pernah mengadu nasib ke Singapura lewat bantuan pamannya yang bekerja di bandara. Singapura bukan tempat yang mudah bagi Yoti untuk hidup tenang dan mudah sebagai waria. "Bajuku pas ke Singapura cuma sedikit, di sana dipinjami sama teman dan kenalan baru," katanya, Rabu 20 November 2013.

Tak lama di Singapura ia pun pindah ke Johor. Selama di Johor, ia menjajakan diri dan menjadi simpanan pria di Malaysia.

Pada tahun 1998 oma Yoti memutuskan kembali ke Indonesia. Ia memutuskan berhenti 'menjajakan diri' saat kembali di Indonesia. Ia mulai memotong rambut panjangnya. "Duh kalau inget dulu aku itu cantik sekali, sekarang aja gendut kayak gini," katanya.

Kini, oma Yoti menghabiskan waktu di rumah singgah. Waria kelahiran 14 Juli 1943 ini melakukan hal yang menurutnya bisa bermanfaat, seperti ngobrol dan memasak bagi yang datangke rumah singgah. "Saling menemani dan menghibur satu sama lain," katanya. Simak Edisi Khusus Waria.

AISHA

Berita terkait:
Maryani, Pendiri Pesantren Waria Di Yogyakarta
Kisah Taman Lawang Di Jalan Latuharhary, Menteng
Ini Klub Gay Dan Waria Di Jakarta Sejak 1980
Pesantren Waria Yogyakarta Satu Satunya Di Dunia


10.19 | 0 komentar | Read More

Mami Yulie, Sinar Lilin Bagi Kaum Waria

Written By Unknown on Sabtu, 23 November 2013 | 10.19

TEMPO.CO, Jakarta - Yulianus Rettoblaut adalah nama asli waria yang disapa akrab Mami Yulie, 52 tahun. Dari menjajakan diri di pinggir jalan, ia kini bermetamorfosis menjadi ketua Forum Komunikasi Waria se Indonesia, konsultan hukum, dan aktivis hak asasi manusia.

Dalam perbincangan di kantor Tempo pada Selasa 19 November 2013 lalu, Mami Yuli, begitu dia biasa disapa, mengisahkan kalau pada pada 2007 lalu ia mengikuti seleksi calon anggota Komnas HAM. Sempat lolos seleksi awal, lulusan fakultas hukum Universitas At Tahiriyah, Jakarta, ini gagal di tingkat fit and proper test di DPR.

Menurut Yulie, waria dianggap belum saatnya menjadi pejabat publik. Dorongan ingin memperjuangkan kaum waria membuat Yulie yang asal suku pedalaman Asmat, Papua, ini masuk fakultas hukum Universitas Islam At Tahiriyah di Bukit Duri, Kampung Melayu. Ia lulus dengan predikat cum laude dan wisuda pada 31 Juli 2010.

Tema skripsi yang dibuat Yulie, tentang hak kerja kelompok minoritas dan Perda DKI Jakarta. "Saya tidak pintar, tapi saya banyak bertanya pada saat kuliah dan rajin beli buku. Saya duduk paling depan," kata Yulie kepada Tempo.

Yulie kelahiran 30 April 1961. Dia  anak ketujuh dari sebelas bersaudara pasangan Petrus Rettoblaut dan Paskalina Hurulean. Ia menamatkan SMA di kabupaten Merauke dan merantau ke Jakarta pada tahun 1978. Ia kuliah di universitas swasta sampai semester IV jurusan ekonomi.

Ia mulai ketemu teman waria di kampus yang lalu mengajaknya ke Taman Lawang. "Saya lihat waria di sana seperti bidadari, dandan sangat cantik," katanya. Kuliah Yulie berantakan dan untuk memenuhi tuntutan hidup, ia mulai menjajakan diri menjadi pekerja seks komersial.

Di Taman Lawang ia jadi tahu kalau waria cantik ada di bagian bawah, dekat Menteng. Sedangkan yang tidak cantik di sekitar jalanan dekat rel."Saya dapat uang dari pelanggan sekitar Rp 700 – Rp 1000 rupiah. Karena saya tidak cantik maka saya tidak laku," kata Yulie yang suka memakai anting besar ini.

Ia malah diajak menjadi tukang cuci handuk sewa pondokan untuk para pelanggan waria. "Saya mulai berpikir pindah dari Taman Lawang," kata dia yang memiliki rambut panjang diluruskan (rebonding) ini.

Dari Taman Lawang, Yulie mangkal di taman Prapanca, Jakarta Selatan. Tapi karena ia jarang laku karena tidak cantik dan memiliki postur tubuh besar, ia diminta menjadi tukang pukul atau keamanan di sana bila ada waria yang diperlakukan tidak baik dan dilecehkan. Ia pernah dikeroyok 34 orang karena membela waria.

Yulie mulai membuka salon kecil-kecilan dari uang menjadi tukang pukul."Sudah bisa kos rumah seharga Rp 35 ribu dari hasil jadi preman dapat Rp 17 ribu per bulan," katanya. (Baca : Ada Waria Idol di Pantura Jawa Tengah)

Pada 1996, Yulie mendapat pencerahan. Ia memilih aktif dalam kegiatan gereja di Cilandak. 'Saya ingin memberi nilai pada kehidupan saya dan kata Romo yang menasehati, saya harus jadi lilin bagi teman waria lainnya," kata Yulie yang membuka rumah singgah bagi para waria lansia untuk mandiri mencari uang dengan cara berjualan.

Yulie juga mengambil sertifikasi pengacara di Peradi demi  membela hak-hak kaum waria. Konstruksi sosial masyarakat melihat kaum waria selalu identik dengan dunia pelacuran dan prostitusi. Dan Yulie ingin mengubah itu dengan caranya.

EVIETA FADJAR

BeritaTerpopuler
Bahaya Layar Sentuh buat Anak 
Whulandary Herman Tetap Pede Punya Bekas Luka
Alasan Konsumen Menyukai Barang Obral  


10.19 | 0 komentar | Read More

Karezza, Gaya Baru 'Penyelamat' Hubungan  

TEMPO.CO, Jakarta - Seks mulai kehilangan makna, demikian sekalangan konsultan perkawinan Barat menilai. Seks kerap diterjemahkan sebagai hubungan badan dengan tujuan akhir meraih orgasme. Selesai.

Inilah kemudian yang melahirkan tren percintaan baru yang kini mulai diminati banyak pasangan, Karezza Sex. ABC News melaporkan, praktek Karezza telah menjadi semakin populer di kalangan pasangan yang mencoba untuk menyalakan kembali "percikan" dalam hubungan mereka.

Karezza, berasal dari bahasa Italia caress yang berarti lembut, bentuk kasih sayang dari hubungan intim di mana orgasme bukanlah tujuan. Marnie, seorang blogger untuk situs khusus Karezza, Reunion, menyatakan, dalam metode ini, hubungan emosional dan kasih sayang lebih ditekankan. Sementara pakar Karezza, Matt Cook, 51 tahun, seks model ini meningkatkan kehidupan percintaan dan hubungan dengan pasangan. "Hal ini menciptakan perasaan yang mendalam dalam hubungan yang sangat sulit untuk dijelaskan," katanya, yang mempraktekkan Karezza bersama istrinya. "Jauh lebih dalam daripada hubungan seks konvensional."

Praktek Karezza, kata Marnia Robinson, penulis buku Cupid's Poisoned Arrow (Random House), akarnya ada pada zaman kuno, dengan mengadopsi prinsip-prinsip Tao dan Tantra. "Perlu dicatat bahwa Karezza adalah praktek seksual, bukan hanya berciuman dan berpelukan. Karezza adalah kasih sayang, hubungan sensual tanpa tujuan mengejar klimaks," kata Robinson.

Mereka yang mempraktekkan Karezza, katanya, akan terlibat satu sama lain dalam perilaku sehari-hari. "Mereka akan melakukan kontak badan lebih sering, saling membelai, dan hal-hal seperti ini," dia menambahkan.

Sedangkan menurut seksolog Gabrielle Morrissey, Karezza melepaskan orgasme dari fokus utama seks dan menempatkan seks sebagai pengalaman sensual. Juga menempatkan pasangan dalam satu ikatan emosional, sehingga mereka berpikir tentang memberi dan menerima kenikmatan, bukan hanya bertujuan untuk masing-masing mendapatkan klimaks.

Robinson menambahkan bahwa Karezza cocok untuk menjaga cinta tetap menyala di antara pasangan ketika masa bulan madu berlalu atau hubungan menghambar setelah beberapa tahun. "Seperti halnya bonding, Karezza adalah cara untuk menjaga perasaan romantis mengalir, bahkan tanpa melibatkan hubungan intim," katanya.

Ia menyatakan, pasangan yang berlatih Karezza cenderung bercinta lebih sering daripada yang setia mempraktekkan hubungan seks konvensional. Robinson juga mengutip penelitian yang menyatakan bahwa orgasme tidak selalu membuat semua orang merasa baik, bahkan dapat menyebabkan semacam "mabuk" biokimia bagi sebagian orang. "Hubungan intim yang dilakukan penuh kasih sayang justru lebih bermakna. Perasaan 'puas' bisa berlangsung selama beberapa waktu," katanya.

Banyak yang skeptis dan mempertanyakan klaim bahwa hubungan model Karezza "sangat memuaskan". Mereka beranggapan, hubungan seks tanpa orgasme seperti mendaki ke puncak gunung, tapi tidak mengganggu untuk melihat matahari terbit.

Namun Robinson menyatakan hanya persoalan membiasakan diri. "Pencinta harus belajar apa yang mereka lakukan dan mengapa, mengambil pendekatan yang cukup lambat sebelum berhubungan intim, dan bercinta dalam 'aliran' lembut," katanya.

Sedangkan Morrissey menyatakan dirinya meresepkan Karezza bagi pasien-pasiennya yang mencari bantuan untuk memperbaiki kehidupan ranjang yang mulai dingin. "Karezza membantu membawa kembali beberapa kegembiraan dan membuka dialog positif di antara mereka tentang kehidupan seks, dan itu sangat positif," katanya. "Tentunya aku tak ingin melihat pasien-pasienku berlatih Karezza selamanya."

ABC NEWS | BODY & SOUL | TRIP B


10.19 | 0 komentar | Read More

Alasan Konsumen Menyukai Barang Obral  

Written By Unknown on Jumat, 22 November 2013 | 10.19

TEMPO.CO, London - Psikolog mencoba menelusuri pikiran orang saat berbelanja barang obral di supermarket. Ternyata, barang yang dijual dengan sistem buy one get one free cenderung diabaikan oleh para konsumen jika dibandingkan dengan barang obral.

Menggunakan alat pemindai MRI, ilmuwan dari Bangor University membuat simulasi belanja mingguan senilai 80 pound sterling. Para relawan dalam riset ini harus memilih antara membeli barang yang didiskon dan membeli barang dengan sistem buy one get one free yang terpampang pada layar di dalam pemindai.

Penelitian ini menganalisis kinerja otak baik rasional maupun emosional saat berbelanja. "Dari penelitian sebelumnya telah terungkap bahwa perilaku otak tidak logis saat berhadapan dengan kelebihan informasi yang dihadapi para pembelanja di supermarket tertentu," ujar Phillip Adcock, Managing Director Shopping Behaviour Xplained (SBXL) seperti dikutip BBC edisi 19 November 2013.

"Terlihat bahwa hampir 20 persen dari para pembelanja itu cenderung untuk mengambil barang-barang yang diberi penawaran khusus di dalam keranjang belanja mereka meskipun barang itu lebih mahal daripada produk normal. Dan kita tahu bahwa hampir separuh dari para shopper itu mengabaikan barang-barang buy one get one free , mereka hanya memilih satu," sambung Adcock.

Hasil riset awal menunjukkan bahwa konsumen hanya merespons secara rasional atau matematis selama 23 menit pertama waktu belanja mereka. Selanjutnya, mereka akan berpikir secara emosional dan hanya bisa menebak nilai uang.

Hasil riset juga menunjukkan bahwa setelah 40 menit, waktu yang biasanya diperlukan untuk belanja mingguan, otak menjadi lelah dan terhenti secara efektif serta mencampur pemikiran rasional dan emosional bersama-sama.

Pemindai MRI awalnya dibeli untuk membantu mendiagnosis tumor otak dan abnormalitas fungsi otak, seperti epilepsi. Namun, dosen senior psikologi di Bangor University, Dr. Paul Mullins, yakin bahwa penelitian seperti ini bisa membantu pemanfaatan alat pemindai tersebut untuk mengetahui proses berpikir seseorang. Menurut dia, sistem MRI membuat peneliti bisa menginvestigasi neural basis of decision making.

BBC | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Lain:
Lipstik Bisa Mengandung Delapan Logam Berbahaya
Material Transparan Tren Mode Tahun Depan
Tren Desain Buatan Tangan Lebih Disukai daripada Mesin 


10.19 | 0 komentar | Read More

Kopi Sore Ganggu Jam Tidur  

TEMPO.CODetroit - Kabar buruk bagi penggemar kafein. Keinginan untuk membuat mata tetap terjaga pada siang hari ternyata justru mengganggu kenyamanan tidur di malam hari, demikian diungkapkan hasil penelitian terbaru.

Studi kecil yang dilakukan dengan pil kafein setara dua atau tiga cangkir kopi menemukan bahwa mengkonsumsi kafein enam jam sebelum waktu tidur bisa membahayakan waktu tidur malam.

"Mengkonsumsi secangkir besar kopi dalam perjalanan ke rumah dari kantor bisa memberikan efek negatif pada tidur jika orang tersebut sebentar lagi akan tidur malam," kata ketua penulis hasil riset, Christopher Drake, dalam siaran pers dari Journal of Clinical Sleep Medicine, yang dipublikasikan 15 November 2013.

"Orang cenderung untuk terdeteksi mengalami gangguan efek kafein saat tidur ketika mengkonsumsinya pada sore hari," ujar Drake, peneliti dari Henry Ford Sleep Disorders and Research Center di Detroit, seperti dikutip situs Health Day edisi 15 November 2013.
Selanjutnya: Penelitian Melibatkan 12 Orang


10.19 | 0 komentar | Read More

Berdamai, Vika Belum Tahu Motif Penabrakan Flo

Written By Unknown on Kamis, 21 November 2013 | 10.19

Gitaris Padi Piyu dan Anak Mantan Direktur Pertamina Adiguna Sutowo memberikan keterangan kepada media di Cafe De Hub, Jakarta, (28/10). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta -- Shinta Saras adik dari Vika Dewayani menjelaskan bahwa pihak Vika dan pihak Anastasia Florina Limasnax atau Flo telah berdamai. Meski sudah memaafkan kejadian penabrakan kediaman Adiguna dan Vika beberapa waktu lalu, Shinta tak bisa menjelaskan alasan Flo melakukan hal tersebut.

"Keluarga Flo sendiri tidak mengetahui mengapa Flo sampai berbuat seperti itu, jadi saya rasa yang tau ya si pelakunya," kata Shinta saat ditemui di kawasan Epicentrum, Jakarta, Rabu 20 November 2013.

Bukan hanya tidak mengetahui motif penabrakan, bahkan Shinta mengatakan kakaknya tak tahu sosok Flo. "Kayaknya (Vika) nggak kenal (Flo), tapi nggak tahu juga mungkin Vika pernah dengar, saya nggak tahu juga," kata perempuan yang datang ke sebuah acara televisi, didampingi oleh pengacaranya itu.

Sedangkan sepengetahuan Shinta, hubungan yang terjalin antara Adiguna, suami dari Vika dengan Flo hanya sebatas teman kerja. Selebihnya, ia tak mengetahui hubungan keduanya.

Intinya, dari kedua pihak sudah ada kesepakatan damai. Syarifudin Nor, pengacara pihak Vika mengatakan, setelah pertemuan maka pihaknya akan segera mencabut pelaporan pada pihak berwajib, secepatnya. Namun semua tetap harus dengan prosedur yang berjalan.

NANDA HADIYANTI


10.19 | 0 komentar | Read More

Penelitian: Bocah Jaman Sekarang Makin Lamban

TEMPO.CO, Dallas - Bocah-bocah jaman sekarang makin lemah dibanding generasi bocah pada era 1970-an. Sebuah penelitian yang mempelajari jutaan anak di seluruh dunia mengungkapkan bahwa anak jaman sekarang makin lamban dalam berlari. Jika dibandingkan bocah 30 tahun lalu, bocah sekarang rata-rata lebih lambat 90 detik jika berlari menempuh jarak 1 mil (1,6 km).

Penelitian itu juga mengungkapkan anak-anak berusia 9-17 tahun, kebugaran jantung mereka turun 5 persen tiap dekade. "Wajar, anak-anak sekarang makin kurang aktif," kata Dr Stephen Daniels, juru bicara American Heart Association yang juga dokter anak dari Universitas Colorado, Rabu 20 November 2013.

Penelitian yang dipimpin Grant Tomkinson, ahli fisiologi olahraga dari University of South Australia itu menganalisis 50 studi tentang kebugaran, yang melibatkan 25 juta anak usia 9 hingga 17 di 28 negara selama 1964-2010. Studi-studi itu mengkaji kesehatan jantung dan daya tahan fisik.

Penelitian Tomkinson mengukur seberapa jauh anak-anak bisa berjalan dalam 5 sampai 15 menit dan seberapa cepat mereka berlari jarak tertentu, mulai dari setengah mil ke 2 mil ( 3,2 km). Hasilnya, bocah sekarang kurang bugar 15 persen dibanding bocah jaman dulu. Penurunan kebugaran ini terjadi pada bocah di Eropa, Australia dan Selandia Baru. Gejala serupa merambat ke Amerika Utara, Jepang dan Cina.

Di Cina, studi menunjukkan anak-anak mereka makin gemuk dan lambat. Para ahli di sana menyalahkan tes sekolah akademik yang makin kompetitif, yang membuat anak banyak berada dalam ruangan. Kambing hitam lainnya adalah permainan game dan komputer web yang digandrungi para bocah. Di Jepang, kebugaran pemuda turun sejak era 1980-an. Pemerintah mendesak pihak sekolah dan pemerintah kota untuk mempromosikan aktivitas kebugaran fisik.

Tomkinson dan Daniels mengatakan obesitas mungkin juga jadi sebab. Karena membuat lebih sulit melakukan latihan aerobik . "Terlalu banyak nonton televisi, main video game dan lingkungan yang tidak aman juga mungkin menjadi sebab," kata mereka.

Badan Kesehatan Dunia, WHO menghitung 80 persen anak-remaja global saat ini kurang aktivitas fisik. Para ahli kesehatan menganjurkan, anak-anak umur 6 tahun ke atas setidaknya satu jam tiap hari beraktivitas fisik.

NUR ROCHMI | AP

Berita Lain:
Farhat Abbas Sindir Walikota Bandung di Twitter
Kisah Apa Adanya Ariel Ada di Film Dokumenter Noah 
Arsitek Indonesia Akan Unjuk Kebolehan di Venesia 
Digugat Cerai, Andi Soraya Harap Ada Jalan Keluar


10.19 | 0 komentar | Read More

Fenomena Bertukar Pasangan Bukti Masyarakat Sakit  

Written By Unknown on Rabu, 20 November 2013 | 10.20

TEMPO.CO, Jakarta - Seksolog Indonesia, dr Boyke Dian Nugraha, mengatakan fenomena bertukar pasangan seksual atau yang dikenal dengan istilah swinger menunjukkan kesehatan psikologis masyarakat yang sakit. Alasannya, kata dia, pelaku swinger merupakan kelompok-kelompok sosialita yang memahami konsekuensi dari saling bertukar pasangan.

"Swinger itu ciri orang-orang yang sakit," kata Boyke saat dihubungi, Selasa, 19 November 2013.

Boyke menuturkan, swinger yang berasal dari budaya Barat, salah satunya Amerika Serikat, memasuki Indonesia sejak sekitar 1970-an. Kegiatan itu dilakukan sekumpulan orang-orang yang saling mengenal dan memiliki hubungan pertemanan.

Menurut Boyke, kegiatan itu biasanya dilakukan lantaran kebosanan yang dialami dan berusaha mencari kepuasan seksual yang bukan berasal dari pasangan sahnya. "Rasa bosan yang solusinya justru dicari dari pihak luar," kata dia.

Di Indonesia, Boyke menjelaskan, swinger biasanya terjadi pada pesta-pesta tertutup milik golongan tertentu. Ia mengatakan bahwa tempatnya dapat berupa klub-klub mewah atau perjalanan menggunakan kapal pesiar yang disewa bersama.

Boyke mengatakan pelaku swinger biasanya bukan orang yang tak berpendidikan. Mereka, ujar dia, memahami bahwa perilaku bertukar pasangan dapat menyebabkan penyakit Human Immunodeficiency Virus, namun memilih untuk mengabaikannya. "Moto mereka, mari bersenang-senang selagi masih hidup," ujar Boyke.

LINDA HAIRANI

Berita Lain:
32 Juta Orang Indonesia Berisiko Kena Diabetes  
Pakar: Plesiran ke Kairo, Begini Gaya Jilbab Atut
Depresi, Penyebab Kecacatan Tertinggi ke-2  
Polusi Udara Cina Ancam Kesuburan Pria
CardioMind, Konsep Fashion 2014 Susan Budiharjo  


10.20 | 0 komentar | Read More

Kisah Para Pelaku yang Memilih Bertukar Pasangan  

TEMPO.CO, Jakarta - Ingin tahu, apa dan bagaimana pelaku swinger (saling bertukar pasangan) memilih gaya hidup ini sebagai gaya hidup mereka?

Berikut ini beberapa pengakuan dari pelaku swinger yang dilansir dari Thought Catalog, majalah berbasis eksperimen di Williamsburg, Brooklyn, Amerika Serikat, edisi November 2013.

"Saya sudah lama terlibat swinger, gaya hidup yang menyenangkan bagi sebagian orang. Namun, menurut pengalaman pribadi saya, justru tidak menyenangkan," kata pria yang akunnya bernama Lavoc.

Menurut dia, dalam swinger sulit menemukan pasangan yang benar, mungkin saja orang tersebut telah menggauli orang yang salah. "Terlibat dalam swinger membunuh perasaan cemburu kita, " tulis Lavoc. (Baca: Begini, Kisah Klub Swinger di Jakarta)

Lain halnya dengan Train. Train mengaku tidak keberatan apabila pacarnya melakukan seks dengan orang lain dalam swinger. "Saya benar-benar bekerja di sebuah klub swinger. Saya punya pacar dan tidak merasa keberatan jika ia melakukan hubungan seks dengan pasangan lain, justru saya melihat ia begitu diinginkan oleh banyak orang".

Swinger saat ini menjadi tren yang membebaskan perilaku seks bebas untuk anggotanya. Meski pelaku swinger dinilai memiliki gangguan seks, swinger tetap saja menjadi salah satu pilihan gaya hidup.

Psikolog seksual, Zoya Amirin, menilai swinger belum dianggap sebagai penyimpangan seksual. "Kemungkinan para pelakunya mengalami gangguan seksual," kata Zoya kepada Tempo, Selasa 19 November 2013.

Menurut Zoya, dalam kultur masyarakat monogami, setiap orang dituntut untuk setia dengan pasangan. Masalahnya, kemudian timbul sebagian orang yang tidak puas dengan pasangan dan ingin mencari kesenangan dengan variasi lain.

RINA ATMASARI|AMIRULLAH

Berita Terpopuler

US-Asean Business Council Dukung Indonesia Sehat 
Material Transparan Tren Mode Tahun Depan 
Jangan Asal Beri Antibiotik pada Anak
Pakar: Plesiran ke Kairo, Begini Gaya Jilbab Atut


10.20 | 0 komentar | Read More

US-Asean Business Council Dukung Indonesia Sehat

Written By Unknown on Selasa, 19 November 2013 | 10.19

TEMPO.CO, Jakarta -Para pengusaha dan investor asal Amerika, yang tergabung dalam US-ASEAN Business Council menyatakan dukungannya atas langkah pemerintah dalam meraih tujuan Indonesia Sehat dan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi dengan delegasi US-ASEAN Business Council pada 14 November 2013.

"Sebagai pihak swasta, kami ingin menyelaraskan bisnis kami dengan kebijakan pemerintah. Dengan demikian, kami bisa lebih mendukung pemerintah. Untuk itu, kami berharap dialog seperti ini dapat dilakukan lebih intensif," ungkap Chris Tan, Managing Director MSD (Merck Sharp & Dohme) Indonesia, kepada Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dalam pertemuan dengan delegasi US-ASEAN Business Council di kantor Kementerian Kesehatan.
 
Salah satu hal yang disampaikan, tentang perlunya meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. US-ASEAN Business Council sendiri memandang kerjasama swasta dan pemerintah diperlukan untuk mendukung kesuksesan program JKN yang akan dimulai 2014 mendatang.

Dukungan ini dinilai penting karena pemerintah memiliki program-program jangka panjang di bidang kesehatan, termasuk pengendalian penyakit tidak menular dan pengendalian jumlah penduduk. Seperti diketahui, pemerintah kini tengah menekankan beberapa program di bidang kesehatan seperti penekanan angka kelahiran dan pengurangan angka kematian ibu melahirkan melalui program Keluarga Berencana (KB). Hingga pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional yang rencananya dimulai awal 2014.

Namun, pelaksaan program tersebut masih menemui banyak tantangan seperti, lonjakan pertumbuhan jumlah penduduk sebesar 1,49% tiap tahun, tingginya angka kematian ibu, serta maraknya penyakit mematikan seperti diabetes dan kanker di Indonesia.

Terkait program KB, Chris mengatakan, MSD mendukung pemerintah dalam program pengendalian penduduk melalui advokasi, program, seperti pelatihan bagi tenaga medis, penyediaan produk kontrasepsi berkualitas termasuk implan satu batang, dan juga sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya penggunaan kontrasepsi dalam mencapai keluarga yang lebih berkualitas dan sejahtera.

Menurut Chris, pihaknya memiliki keahlian dan portfolio yang kuat di bidang kesehatan perempuan dan komitmen membantu pemerintah dalam mencapai target MDG no.5 yakni, memperbaiki kesehatan ibu.

Ia mengatakan, mendukung inisiatif meningkatkan penerimaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang sedang menjadi fokus program BKKBN. Sebagai contoh, MSD mendukung Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dalam program Bidan Delima Awards 2013 dan memberikan edukasi MKJP implan dalam Kongres Nasional IBI. Kami melihat peran strategis bidan sebagai ujung tombak pelaksanaan program KB secara nasional," ungkap Chris.

Terkait Hari Kesehatan Nasional, Chris menjelaskan, MSD turut melakukan upaya promotif dan preventif dengan melakukan edukasi disease awareness untuk  diabetes, hepatitis, kanker serviks dan MKJP kepada masyarakat melalui talkshow di berbagai radio berjaringan nasional.

Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi menyampaikan penghargaan kepada stakeholder mendukung program Kementerian Kesehatan, termasuk swasta. Ia menyatakan upaya meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu harus terus dilakukan. (Baca : Penjelasan Menkes Soal Jaminan Kesehatan 2014)

Ia berharap, perilaku hidup bersih dan sehat atau lebih dikenal sebagai PHBS membudaya melalui pendidikan baik di sekolah maupun di rumah. Pasalnya, mayoritas dana jaminan kesehatan digunakan untuk penyakit-penyakit tidak menular yang sebenarnya bisa dicegah dengan menjalankan PHBS.

Menurutnya, sekitar 83 persen dana jaminan kesehatan ternyata digunakan untuk penyakit-penyakit yang bisa dicegah seperti diabetes, kanker, stroke, gagal ginjal dan lainnya. Hal itu dapat dicegah,  tapi tanpa upaya-upaya promosi kesehatan, hal ini akan menyedot dana JKN yang dikelola BPJS.

Ia mencontohkan, banyak masyarakat belum menjalankan PHBS, bisa jadi kurangnya kesadaran disebabkan kurangnya promosi kesehatan. Sehingga harus upaya edukasi terus menerus kepada masyarakat.

MSD merupakan salah satu dari 100 delegasi US-ASEAN Business Council yang berasal dari berbagai sektor bisnis. Saat ini, para delegasi tengah melakukan kunjungan di berbagai instansi pemerintah RI untuk bekerjasama di sektor perdagangan, penguatan ekonomi dan integrasi ekonomi. Lembaga ini mendedikasikan diri untuk mengefektifkan hubungan bilateral negara-negara ASEAN dengan Amerika Serikat melalui kekuatan ekonomi dan perdagangan.

EVIETA FADJAR

Berita Terpopuler

Lagi Mejeng di Skype, Remaja Ini Tewas Overdosis
Lipstik Bisa Mengandung Delapan Logam Berbahaya
Tempat Kongko Ini Bertahan Bertahun-tahun
Goyang Zumba ala Liza Natalia
Material Transparan Tren Mode Tahun Depan 
Jangan Asal Beri Antibiotik pada Anak


10.19 | 0 komentar | Read More

Begini Kisah Klub Swinger di Jakarta  

TEMPO.CO, Jakarta - Swinger alias pelaku kegiatan seks bertukar pasangan menjadi fenomena yang tidak terpisahkan dari kota besar seperti Jakarta. Dalam buku Jakarta Undercover 2, penulis Moammar Emka menggambarkan aktivitas klub swinger dalam swing party di sebuah lokasi yang dirahasikan.

Pesta tersebut berawal dari tantangan yang diajukan seseorang bernama Rino (bukan nama sebenarnya) kepada penulis (Emka). Rino yang memiliki pacar bernama Fenny (juga bukan nama sebenarnya) mengajak penulis untuk pesta tukar pasangan alias swing party. "Caranya diundi dengan kunci kamar," kata Rino kepada penulis.

Swing party tersebut digambarkan berada di sebuah hotel yang tak jauh dari pusat perbelanjaan di Slipi-Tomang Jakarta Barat. Rino, yang sudah tergabung dalam klub swinger, memesan sebuah kamar penthouse yang disewa sehari Rp 2,5 juta (tarif tahun 2003).

Saat penulis dan Rino memasuki ruang tamu, ternyata telah berkumpul lima pasangan pria-wanita. Mereka berdandan anggun, layaknya menghadiri pesta. Para peserta yang rata-rata berusia muda itu kemudian saling mengakrabkan diri, ditemani beragam hidangan dan minuman, termasuk bir dan wine. Tak lama, seorang anggota klub bernama Ivan bertindak sebagai koordinator acara dan mulai melakukan pengundian, siapa berpasangan dengan siapa pada malam itu.

Cara pengundiannya cukup unik, yakni dengan kunci kamar. Malam itu, kata penulis, para pria didapuk menjadi "pengantin" yang mengisi kamar. Sedangkan para wanita memilih kunci dalam kotak undian, sebelum memasuki kamar yang sudah terisi "pengantin".

Setelah semua memilih, tebak sendiri, apa yang terjadi selanjutnya.

FERY FIRMANSYAH (disadur dari buku : Jakarta Undercover 2)

Terpopuler
Berharga 1 Triliun, Ini Isi Rumah Baru Beckham
Samad: Uang Organisasi Kok di Tempat Pribadi
Ups, Muncul Fenomena Tukar Pasangan atau Swinger
Australia Sadap Telepon Presiden SBY 15 Hari
Hakim Vica Diduga Selingkuh dengan 'Brondong
Ini Daftar Pejabat yang Disadap Australia
Konvensi Tak Ramai, Demokrat Salahkan Pesert


10.19 | 0 komentar | Read More

Goyang Zumba ala Liza Natalia

Written By Unknown on Senin, 18 November 2013 | 10.19

TEMPO.CO, Jakarta - Musik Latin berdentam rancak di salah satu kelas Liza Natalia's Arena di La Codefin Mall, Kemang, Jakarta Selatan. "Itu, tuh, lagi latihan zumba buat instruktur," kata Liza Natalia sembari menunjuk dua orang yang bergoyang memperagakan Zumba Fitness, salah satu programnya, di seberang lapangan basket mini pada Jumat lalu.

Sejak memiliki studio senam di Kemang tahun lalu, Liza getol menyebarkan senam zumba yang mengkombinasikan tarian Latin, senam, dan musik berirama cepat. Sebelum membuka studio khusus zumba, penyanyi dangdut yang juga instruktur senam itu berguru ke lima negara di kawasan Eropa, Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan Malaysia. Ia kembali ke Tanah Air dengan membuka enam kelas zumba untuk segala usia, dari anak-anak dan pemula hingga orang lanjut usia dan tingkat mahir.

Saban hari, sekitar tiga jam Liza menghabiskan waktu menjadi instruktur maupun pengawas kelas di studionya. Senam dengan fokus gerakan pinggang dan panggul ini berhasil menjaga postur tubuh perempuan 38 tahun ini mempertahankan angka berat badan 54 kilogram dan tinggi 165 sentimeter.

Ada tiga tipe zumba yang dipraktekkan Liza sehari-hari, yaitu Zumba Fitness, Zumba Toning, dan Zumba Sentau. Tiga jenis zumba ini biasanya dilakukan oleh orang yang sudah akrab dengan senam atau aerobik. Zumba Fitness, misalnya. Gerakannya adalah paduan antara salsa, marengue, reggaton, tarian Afrika, soka, dan cha-cha.

Gerakan Zumba Fitness banyak dilakukan pada panggul dan pinggang. Goyang panggul dengan kedua tangan bergantian mengayun dan kaki menyilang, persis seperti salsa. "Habis salsa, ganti gerakan reggaton, lalu cha-cha," ujar Liza sembari membusungkan dada dan tangan sejajar bahu, lalu kaki bergoyang bersilangan.

Bagi yang menginginkan beban lebih berat, bisa mencoba Zumba Toning. Liza membawa dua dumbbell yang masing-masing seberat 1 kilogram di tangan kanan dan kirinya. Dumbbell itu kemudian jadi bagian senam. Dua tangan dilebarkan sembari membawa dumbbell, lalu dumbbell diangkat ke depan dada hingga ke belakang punggung. "Gerakannya tidak banyak untuk dumbbell karena fokusnya lebih ke pembentukan lengan," kata ibu dua anak ini.

Adapun Zumba Sentau membutuhkan bantuan bangku. Liza berdiri dengan satu tangan bertumpu pada tas bangku dan posisi kaki serta tangan satunya membentuk sudut 90 derajat. Lalu dia beralih ke sisi lain. Sesekali dia maju ke depan dengan dua tangan bertumpu pada dudukan bangku. Dia tidak duduk, tapi setengah berjongkok dan setengah kayang. "Gerakan di Sentau bagus untuk pengencangan otot paha dan perut," kata dia.

Satu jam saja bersenam zumba dengan benar, menurut Liza, sudah bisa membakar 600-1.000 kalori per hari. Dengan zumba enam kali seminggu dan mengatur pola makan, ia mengaku bisa memelihara kebugaran di usianya yang menjelang kepala empat.

"Semakin tua, kan, metabolisme tubuh berubah," kata Liza. Maka, tak hanya olahraga, ia bersama suami sudah mengurangi konsumsi makanan berminyak, tidak makan nasi putih, tidak makan di atas pukul tujuh malam, dan memperbanyak konsumsi serat.

DIANING SARI

Topik Terhangat
Korupsi Hambalang | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi | Dinasti Atut | Adiguna Sutowo |

Berita Terpopuler
32 Juta Orang Indonesia Berisiko Kena Diabetes
Pakar: Plesiran ke Kairo, Begini Gaya Jilbab Atut
Depresi, Penyebab Kecacatan Tertinggi ke-2 
Polusi Udara Cina Ancam Kesuburan Pria
CardioMind, Konsep Fashion 2014 Susan Budiharjo  


10.19 | 2 komentar | Read More

Peneliti: Patah Hati Berisiko Tinggi Kematian

TEMPO.COMassachusetts – Fenomena ini telah lama dicurigai. Dan kini, para ilmuwan telah membuktikannya. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, menunjukkan patah hati bisa berisiko kematian.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat, 15 November 2013, ketika suami atau istri meninggal, seseorang memiliki risiko kematian hingga 66 persen lebih tinggi dalam waktu tiga bulan. Dan, efeknya mungkin lebih besar pada kaum muda.

Studi ini menganalisis lebih dari 26 ribu warga Amerika yang berusia di atas 50 tahun. Mereka berfokus pada 12.316 pasangan yang menikah pada tahun 1998 dan mengikuti perkembangan mereka hingga tahun 2008 untuk menentukan peserta yang menjadi janda atau duda.

Selama periode ini, ada 2.912 kematian, sebanyak 2.373 kematian terjadi karena pasangan mereka terlebih dahulu meninggal. Sementara itu, sebanyak 539 orang meninggal karena perceraian dengan pasangan mereka.

Dari 539 kematian akibat perceraian, sebanyak 50 janda atau duda ikut meninggal dalam 3 bulan pertama setelah perceraian, 26 orang meninggal dalam periode 3-6 bulan, dan 44 orang meninggal dalam periode 6-12 bulan.

Meski angka kematian cukup tinggi, peneliti belum bisa memastikan secara pasti apa yang menyebabkan hal ini.

"Ada kemungkinan karena rasa sedih, stres, dan depresi yang luar biasa atau karena ia terlalu fokus merawat pasangannya sebelum meninggal sehingga lupa akan kesehatannya sendiri," kata peneliti utama, Dr S.V. Subramanian.

ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL

Topik Terhangat
Korupsi Hambalang | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi | Dinasti Atut | Adiguna Sutowo |

Berita Terpopuler:
Jonas Minta Maaf, FPI Tetap Ingin Dia ke Penjara
Erick Thohir Ingin Boyong Messi ke Inter
Mariah Carey Merasa Dibohongi di Idol  
Jonas Mengaku Telah Menikah dan Masuk Islam  
Cara Menghindari Cyber Crime


10.19 | 0 komentar | Read More

20 Perusahaan Berfasilitas Gratis Terbaik di AS

Written By Unknown on Minggu, 17 November 2013 | 10.19

Pencari kerja mencatat lowongan pekerjaan dalam bursa kerja di Manila, Filipina, Sabtu (16/5). Bursa yang diselenggarakan oleh pemerintah dan perusahaan swasta untuk mengatasi krisis keuangan global. (AP Photo / Pat Roque)

TEMPO.CO , Jakarta:Layanan yang baik dari perusahaan kepada karyawan merupakan idaman bagi para pekerja. Semakin banyak fasilitas gratis dari perusahaan terhadap kebutuhan pekerjanya, semakin menarik pula bagi karyawan. Situs hiburan asal New York, Amerika Serikat, buzzfeed.com, menulis daftar 20 perusahaan AS yang memberikan fasilitas gratis terbaik.

Perusahaan itu memberikan berbagai jenis layanan maupun produk untuk menjaga kinerja karyawan hingga membuat mereka betah bekerja.  Inilah perusahaan dengan fasilitas terbaik bagi para karyawannya itu:

1. Pinterest
Pengelola situs jejaring media sosial Pinterest yang berkantor di San Francisco, California, AS ini kerap menggelar diskusi rutin yang diberi nama Hackathos. Dalam diskusi ini setiap karyawan bebas menyampaikan ide kreatif dan bersama-sama bekerja untuk mewujudkan ide-ide tersebut. Setiap pekannya, para karyawan berkumpul bersama pendiri Pinterest untuk berdiskusi.


10.19 | 0 komentar | Read More

Aksi Para Drummer Betot Perhatian Ribuan Penonton

TEMPO.CO , Bandung: Aksi para pemain drum Indonesia dan mancanegara menarik perhatian seribuan penonton Bandung Drums Day di Gedung Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 16 November 2013.  Para penonton itu mencari hiburan sekaligus ingin belajar teknik pukulan drum dari para musikus yang tampil.

Seorang penonton, Abi Rama, 12 tahun, sengaja datang untuk menonton drummer kondang Aaron Spears yang tampil di penghujung acara. Tapi Dito, penonton berusia 18 tahun, ingin belajar cara memukul dan ketukannya dari penampilan para drummer. "Saya suka main drum, seringnya ikut marching band," ujarnya.

Para drummer unjuk kebolehan Sabtu siang kemarin. Sesi pertama yang berlangsung hingga sore menampilkan Edi Khemod, Rere, dan JP Bouvet. Saat jeda permainan, Bouvet misalnya, menanggapi pertanyaan tiga penonton sambil mendemonstrasikan beberapa teknik drum.

Di sesi dua, 4 drummer musik metal dan punk tampil saling beradu pukulan. Selanjutnya, drummer lainnya seperti Jimmy Manopo dan anaknya, Marsya, serta drummer belia JP Millenix, tampil sebelum Aaron Spears.

Jimmy Manopo mengatakan, drummer Indonesia jauh lebih hebat dibandingkan pada masanya dulu. Sebabnya, para penggemar drum dan drummer sekarang punya banyak guru dengan beragam corak musik, yaitu dari rekaman video di internet. "Drummer kita sudah pada gila-gila mainnya, tinggal rajin promosi saja biar terkenal di dunia," ujarnya kepada Tempo.

ANWAR SISWADI


10.19 | 0 komentar | Read More

Pakar: Atut Operasi Wajah Lebih dari 5 Kali  

Written By Unknown on Sabtu, 16 November 2013 | 10.19

TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan mana yang tak ingin terlihat muda. Segala upaya akan dilakukan untuk bisa tampil awet muda, salah satunya dengan melakukan operasi plastik.

Sama halnya dengan Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Banten yang rela melakukan apa pun demi menunjang penampilannya. Dia melakukan banyak hal, termasuk urusan wajah.

Tak mengherankan jika di usianya yang ke-51 tahun, wajah Atut terlihat lebih muda ketimbang usianya. Tidak ada kerutan, tetap kencang, dan selalu bersemu merah laiknya wajah remaja.

Pakar mode dan gaya hidup, Sonny Muchlison, yang datang berkunjung ke kantor Tempo di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan, pada Kamis, 14 November 2013 menuturkan kecurigaannya bahwa Atut melakukan operasi plastik dengan suntikan silikon.

Sonny menduga Atut telah melakukan operasi plastik pada beberapa titik wajahnya. "Saya melihat ia melakukan operasi pada kantung mata, pengecilan cuping hidung, serta pengangkatan tulang pipi dan dagu. Atut melakukan operasi wajah lebih dari lima kali," kata Sonny.

Namun setelah operasi plastik, Sonny menduga Atut mengenakan perawatan dengan teknik pengelupasan sel-sel kulit mati. "Seharusnya Atut mengerem diri dulu. Jangan setelah melakukan operasi lalu pakai krim pengelupasan. Akibatnya, seperti yang sering terlihat, wajah Atut kemerahan dan sesekali tampak aneh."

Pria berkacamata ini juga menerangkan pada perawatan operasi wajah biasanya memerlukan waktu khusus supaya hasil operasinya bagus. Demikian juga dengan perawatan yang memakai krim pengelupasan.

"Ada waktu khusus terhadap kulit wajah yang diberi krim ini. Misalnya, tidak boleh kontak langsung dengan sinar matahari dan sebagainya. Jadi, kalau digabung akan aneh," ujarnya.

Perawatan melalui operasi dan pemakaian krim pengelupasan wajah biasanya sangat menguras kantong, "Sebab, prosesnya berulang kali dan seumur hidup, tidak bisa ditinggal di jalan begitu saja. Ya, memang bikin ketagihan, tapi itulah harga yang harus ditebus," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, dokter Enrina Diah, pemilik Ultimo Aesthetic & Dental Center, menjelaskan tentang efek dari penyuntikan slikon pada wajah.

"Silikon akan bertahan lima tahun. Setelahnya dagu kelopak mata dan pipi akan bengkak seperti menggelambir," kata Enrina.

RINA ATMASARI | HADRIANI P

Topik Terhangat
Korupsi Hambalang | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi | Dinasti Atut | Adiguna Sutowo |

Berita Terpopuler
Indonesia Masuk 10 Besar Negara dengan Pengidap Diabetes
32 Juta Orang Indonesia Berisiko Kena Diabetes 
Mata Cantik Meski Tertutup Lensa
Atut Ke Kairo (Mungkin) Belanja Emas dan Kaftan 
Pakar: Plesiran ke Kairo, Begini Gaya Jilbab Atut
Depresi, Penyebab Kecacatan Tertinggi ke-2  

 


10.19 | 0 komentar | Read More

Memanfaatkan Waktu Jam Makan Siang

TEMPO.CO, Jakarta - Jarum jam di angka 12 menjadi kebahagiaan bagi Jessica Tirta ketika bekerja di Melbourne, Australia, sekitar tiga tahun lalu. Dia selalu bersemangat untuk menikmati waktu untuk istirahat makan siang selama sejam. Namun, dia hanya memanfaatkan 10 menit untuk makan siang. Cukup salad atau roti lapis. "Sisa 40 menit saya pakai untuk nge-gym," kata perempuan berusia 29 tahun itu. Kebetulan, tempat fitness-nya tak jauh dari kantor. Ia bahkan sempat mengikuti kelas yoga.

Aktivitas seperti itu, menurut dia, adalah hal yang lumrah terjadi di Negara Kanguru. Olahraga menjadi cara bagi para pekerja di sana untuk menyegarkan kembali tubuh dan pikiran. Setiap siang, taman-taman kota bisa penuh dengan karyawan usia produktif: 20-30 tahun. Mereka akan makan cepat-cepat, lalu mengganti sepatu kerja dengan kets, dan langsung berlari mengelilingi taman.

Ketika kembali ke Jakarta, rutinitas itu tak lagi bisa ia lakukan. "Di sekitar kantor tidak ada gym," ujarnya. "Mau ke taman susah mencarinya dan kondisinya tidak ada yang bagus." Namun, ia sebisa mungkin pergi dari meja kerjanya saat istirahat. Makan siang sambil mengobrol dengan kolega menjadi pilihan paling praktis. Tujuannya, supaya mendapatkan kembali semangat bekerja.

Lain lagi dengan Erika Mariana, 29 tahun. Perempuan yang bekerja di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, ini menghabiskan waktu istirahatnya dengan berjalan-jalan di mal. Pusat belanja Plaza Indonesia tepat persis di seberang kantornya. Ia akan makan siang dengan cepat supaya bisa cuci mata sebentar melihat etalase toko. Kadang-kadang, waktu istirahat juga ia pakai untuk berbelanja keperluan rumah tangga. "Jalan-jalan di mal lumayan bikin pikiran jadi segar lagi," katanya.

Akan tetapi, kalau harus bertemu dengan klien di luar kota, waktu istirahat menjadi kemewahan tersendiri. Kemacetan parah di Ibu Kota membuat waktunya habis di jalan. Tak ada waktu untuk makan siang. Bisa berada di dua tempat berbeda pada saat jam kerja saja sudah sangat bagus. Namun, terlepas dari segala kekurangan Ibu Kota, makan siang tetap penting untuk para pekerja.

Waktu makan siang bisa menjadi kesempatan untuk mengisi ulang tenaga dan pikiran. Ini bukan alasan klasik untuk kabur dari bos atau mangkir dari pekerjaan. Banyak studi justru menunjukkan sebaliknya. Pergi dari meja kerja saat jam istirahat bisa membuat karyawan lebih produktif, kreatif, dan menjadi kesempatan untuk menjalin koneksi lebih banyak.

Pemilik Virgin Atlantic, Richard Branson, pernah mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa ia memakai jam makan siang untuk bertemu dengan pesaingnya. Hanya dengan mengajak makan siang bos British Airways, Sir Colin Marshal, Branson berhasil mendamaikan konflik di antara kedua perusahaan maskapai asal Inggris itu. "Kami makan siang di rumah saya, di London, dan sejak saat itu menjadi teman," katanya.

Sebuah studi dari Universitas Michigan, Amerika Serikat, mengatakan karyawan yang sekadar berjalan-jalan di taman saat waktu istirahat memiliki kemampuan ingatan dan menyimak dengan lebih baik. Olahraga bisa membuat kedua kemampuan itu bertambah baik. Endorfin yang muncul ketika berolahraga bisa menambah energi untuk kembali bekerja.

Jika tidak suka berolahraga, membaca bisa menjadi pilihan. Menambah informasi sebanyak mungkin ketika jam istirahat membuat hasil kerja lebih baik. Tak hanya membaca buku, bisa pula dengan menonton film, tidur siang, atau sekadar mendengarkan musik. Semua bisa disesuaikan dengan kesukaan setiap orang untuk membangkitkan semangat bekerja. 

Kalau ini belum cukup membuat Anda pergi dari meja kerja, mungkin alasan dari President Humor of Work, Michael Kerr, bisa menjadi pertimbangan. "Duduk terlalu lama berbahaya bagi kesehatan," ujarnya. "Jadi, sekadar mengambil makan dari ruang sebelah merupakan aktivitas penting." 

SORTA TOBING | HUFFINGTON POST

Berita Lain
Indonesia Masuk 10 Besar Negara dengan Pengidap Diabetes
Atut Ke Kairo (Mungkin) Belanja Emas dan Kaftan 
32 Juta Orang Indonesia Berisiko Kena Diabetes 
Mata Cantik Meski Tertutup Lensa
Pakar: Plesiran ke Kairo, Begini Gaya Jilbab Atut

 


10.19 | 0 komentar | Read More

Olahraga Atasi Depresi pada Remaja

Written By Unknown on Kamis, 14 November 2013 | 10.19

TEMPO.CO, San Diego--Depresi bukanlah dominasi orang dewasa. Para remaja juga bisa mengalaminya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa melakukan olahraga bisa membantu mengatasi masalah depresi pada remaja.

Studi yang dilakukan terhadap orang Inggris ini melibatkan tiga anak lelaki dan 10 anak perempuan yang mengalami depresi dan melakukan olahraga yang dibimbing instruktur sebanyak tiga kali sepekan selama 12 minggu. Para remaja ini juga didorong untuk melakukan olahraga 30 menit pada setiap hari lainnya.

Menurut para peneliti, olahraga itu ada kaitannya dengan peningkatan mood sehingga menurunkan penderitaan akibat depresi sebanyak 63 persen. Sebanyak 80 persen remaja yang menyelesaikan program tersebut mengaku tidak lagi depresi di akhir program. Hasil riset ini dipresentasi di pertemuan tahunan Society for Neuroscience di San Diego akhir pekan lalu.

"Olahraga mempunyai banyak manfaat sebagai terapi. Tindakan ini tanpa obat sehingga mempunyai sangat sedikit efek samping dan mengandung banyak manfaat kesehatan. Namun olahraga tak pernah diteskan pada anak muda sebagai pengobatan untuk depresi," kata ketua penulis hasil riset, Robin Callister, dari University of Newcastle seperti dikutip situs Health Day edisi 10 November 2013.

"Bukti menunjukkan bahwa olahraga bisa meningkatkan mood di kalangan orang muda dan menjadi langkah besar untuk pengobatan," ujar Callister. "Kini kami sedang melakukan percobaan yang lebih besar untuk mengevaluasi lebih jauh atas efek olahraga pada depresi dan berharap hal tersebut bisa digunakan sebagai pengobatan, sebagai tambahan pengobatan mengatasi depresi tanpa problem."

Menanggapi hal tersebut, Mark Solms, co-chair di Neuropsychoanalysis Association di New York City mengatakan, "Bukan hal yang mengejutkan jika olahraga bisa menurunkan depresi, di usia berapapun." Dikatakan bahwa selama ini diketahui kalau olahraga berat bisa meningkatkan level endorphin yang bisa menurunkan sakit mental akibat depresi, sama dengan menurunkan nyeri fisik.

Victor Fornari yang merupakan director of the division of child and adolescent psychiatry di North Shore-LIJ Health System di New York mengatakan bahwa depresi adalah "kondisi mental serius yang ada kaitannya dengan penderitaan" serta merupakan kontributor utama atas terjadinya kasus bunuh diri pada kalangan muda.

"Meskipun bukti menunjukkan bahwa pengobatan paling efektif saat ini bagi para remaja yang mengalami depresi adalah kombinasi antara terapi perilaku kognitif digabungkan dengan obat antidepresi tapi olahraga bisa menjadi obat yang bermanfaat bagi depresi," ujar Fornari.

HEALTH DAY I ARBA'IYAH SATRIANI

Baca juga:
3 Cara Korban Topan Haiyan Bertahan Hidup
Produk Antibakteri Bikin Bakteri Kebal?
Klarinet Kotor, Musikus Ini Derita Sakit Paru-paru
Polusi Udara, Penderita Kanker Paru Cina Bertambah


10.19 | 0 komentar | Read More

Perceraian Tingkatkan Risiko Kecelakaan Fatal

TEMPO.CO, New York-- Ternyata perceraian tidak hanya berdampak buruk bagi pasangan yang mengalaminya maupun keluarganya tetapi ada efek negatif lainnya. Sebuah riset mengungkapkan bahwa perceraian bisa meningkatkan peluang terjadinya kecelakaan fatal di jalan raya.

Temuan dari hasil riset terbaru ini juga mengungkapkan tingginya angka kematian akibat kecelakaan bagi mereka yang berpendidikan rendah. Hasil tersebut dipublikasikan online di jurnal Social Science Research.

Para peneliti merekam jejak data dari 1,3 juta orang Amerika berusia 18 tahun ke atas yang selamat dari kematian akibat kecelakaan antara 1986 hingga 2006. Ternyata, mereka yang bercerai dua kali lipat berisiko untuk meninggal akibat kecelakaan fatal yang bisa dicegah (seperti kebakaran atau keracunan), dibandingkan mereka yang menikah. Kedua grup ini mempunyai risko yang sama untuk meninggal akibat kecelakaan fatal yang sulit dicegah seperti kecelakaan pesawat atau kapal laut.

Selain itu, orang-orang single juga berisiko dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan mereka yang menikah, untuk meninggal akibat kecelakaan fatal yang bisa dicegah. Mereka juga cenderung meninggal akibat kecelakaan yang sulit dicegah, ungkap para peneliti seperti dikutip situs Health Day edisi 12 November 2013.

Menurut para periset, orang-orang dengan tingkat pendidikan yang rendah juga dua kali lipat berisiko dibandingkan mereka yang berpendidikan lebih tinggi untuk meninggal dalam kecelakaan fatal akibat kejadian yang sulit dicegah. Meski demikian, tingkat pendidikan tidak mempunyai pengaruh dalam kecelakaan yang sulit dicegah.

"Orang-orang yang berpendidikan tinggi, secara umum, mempunyai sumber finansial lebih besar yang bisa mereka gunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan fatal yang mematikan (seperti mencegah rumah atas terjadinya kebakaran)," ujar ketua penulis hasil riset, Justin Denney, assistant professor bidang sociology di Rice University.

Menurut Denney, orang-orang dengan pendidikan lebih baik juga sering lebih terpapar dengan pengetahuan umum mengenai kesehatan seperti penyalahgunaan obat dan alkohol. Ia juga yakin bahwa orang-orang yang menikah cenderung untuk saling mendukung satu sama lain agar tetap sehat sekaligus saling membantu ketika pasangannya mengalami masalah kesehatan.

HEALTH DAY I ARBA'IYAH SATRIANI

Baca juga:

3 Cara Korban Topan Haiyan Bertahan Hidup
Produk Antibakteri Bikin Bakteri Kebal?
Klarinet Kotor, Musikus Ini Derita Sakit Paru-paru
Polusi Udara, Penderita Kanker Paru Cina Bertambah


10.19 | 0 komentar | Read More

Produk Antibakteri Bikin Bakteri Kebal?  

Written By Unknown on Rabu, 13 November 2013 | 10.19

TEMPO.CO, Jakarta - Sabun mandi antibakteri, pembersih lantai antibakteri, hingga tisu pun kini dilabel antibakteri. Apakah produk-produk tersebut benar-benar aman dan tidak membuat bakteri jadi resistan?

"Asal sesuai dosis, pemakaiannya berkala, maka tidak ada risikonya," dokter Ahli Penyakit Tropis,Hindra Irawan Satari, dalam acara peluncuran Studi Terbaru Global Hygiene Council di Hotel Ritz Carlton, Selasa, 12 November 2013. Sebab kadar antibakteri dalam produk yang dipakai setiap hari itu memang diproduksi dalam konsentrasi rendah.

Meskipun demikian, Hindra menyarankan pemakaian produk berlabel antibakteri tersebut memang diprioritaskan pada tempat-tempat yang memang sebagai sumber penular penyakit. Agar tujuannya tercapai yaitu mengurangi kuman dan bakteri. "Disinfektan itu mengurangi resiko transmisi infeksi," kata John Oxford, Profesor Virologi dari Bart and The London School of Dentistry dalam kesempatan yang sama.

Sebagai makhluk hidup, menurut Oxford, tak ada manusia yang bisa hidup steril. Bahkan di tangan manusia saja, tumbuh flora dan fauna. Tapi, memang kuman dan penyakit di badan tersebut tidak akan membuat sakit, jika kondisi tubuh juga fit. Secara alami, ia menambahkan, manusia bisa mengendalikan, tapi tak bisa menghilangkannya seratus persen.

Maka, penggunaan antibakteri, diakui Oxford, adalah salah satu cara untuk pencegahan infeksi penyakit menular. Selain dengan imunisasi maupun menjaga sanitasi.

DIANING SARI

Topik terhangat:
Korupsi Hambalang | SBY Vs Jokowi | Suap Akil Mochtar | Adiguna Sutowo

Berita terpopuler lainnya:
5 Anak Pejabat yang Berurusan dengan Aparat
Dituding Peras Mandiri, Ini Jawaban Tempo 
Ini Kejanggalan Tuduhan Jilbab Hitam pada Tempo
Andi Ayyub Sebut Suprapto Berniat Santet KPK


10.19 | 0 komentar | Read More

Di Inggris, Ibu Menyusui Diganjar Voucher Belanja  

TEMPO.CO, London - Di Inggris, para ibu yang baru melahirkan dan bersedia memberikan air susu ibu pada bayinya akan diberi voucher belanja senilai 200 pound sterling. Inisiatif ini dilakukan untuk memotivasi para ibu di sana agar mau menyusui bayi mereka.

Pada tahap awal kebijakan ini diterapkan di South Yorkshire dan Derbyshire. Biaya untuk pemberian voucher ini merupakan kolaborasi antara pemerintah dan sektor penelitian kesehatan.

Dalam waktu dekat, seperti dikutip situs BBC edisi 12 November 2013, pilot project ini akan dilakukan kepada 130 wanita yang mempunyai bayi hingga Maret tahun depan. Jika langkah ini berhasil, akan diterapkan di Inggris tahun depan secara menyeluruh.

Sebelumnya, kebijakan seperti ini juga diterapkan untuk membuat orang berhenti merokok atau menurunkan berat badan. Namun, untuk pertama kalinya, langkah ini akan diterapkan pada skala besar pada ibu menyusui. Voucher tersebut bisa digunakan bagi para ibu untuk berbelanja di supermarket atau toko-toko dari merek terkenal.

Lokasi yang dipilih untuk proyek ini adalah kawasan dengan level ibu menyusui yang lebih rendah dibandingkan rata-rata. Hanya satu dari empat ibu yang menyusui bayi mereka selama enam hingga delapan minggu, sedangkan rata-rata nasional adalah 0,55 persen. (Baca: Anak ASI Berstatus Sosial Lebih Tinggi)

Untuk mendapatkan voucher senilai 200 pound sterling itu, para ibu harus menyusui bayi mereka selama enam bulan. Namun, mereka bisa ikut dalam proyek menyusui selama enam minggu pertama dan mendapatkan 120 pound sterling. Para bidan dan petugas kesehatan akan menjadi juri apakah para wanita tersebut benar-benar menyusui atau tidak.

Tim yang menjadi penggagas langkah ini mengatakan, ASI sangat bermanfaat bagi kesehatan. Banyak riset yang menunjukkan bahwa ASI bisa mencegah masalah kesehatan, seperti sakit perut dan infeksi dada, serta meningkatkan pencapaian pendidikan yang lebih tinggi.

Dr Clare Relton dari Sheffield University, yang menjadi ketua dalam proyek ini, berharap bahwa insentif finansial ini bisa menciptakan budaya menyusui sehingga dilihat sebagai norma. "Ini adalah sebuah cara untuk menyebarkan manfaat ASI bagi bayi, para ibu, dan masyarakat," ujar dia.

Namun Janet Fyle dari Royal College of Midwives mempertanyakan inisiatif tersebut. "Motif menyusui tidak bisa didasarkan pada penawaran insentif finansial. Seharusnya ini merupakan keinginan sang ibu dengan alasan kesehatan dan kesejahteraan anak," kata dia. Menurut dia, cara yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa ada cukup staf yang memberikan dukungan komprehensif bagi para ibu setelah melahirkan.

BBC | ARBAIYAH SATRIANI

Berita Terpopuler
Kampanye Kanker Prostat, SPG Pegang Penis Pria  
Klarinet Kotor, Musikus Ini Derita Sakit Paru-paru
Polusi Udara, Penderita Kanker Paru Cina Bertambah
3 Cara Korban Topan Hiyan Pertahankan Hidup
Produk Antibakteri Bikin Bakteri Kebal? 


10.19 | 0 komentar | Read More

Penjelasan Menkes Soal Jaminan Kesehatan 2014  

Written By Unknown on Selasa, 12 November 2013 | 10.19

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dalam pidato sambutannya juga memaparkan sistem pelayanan kesehatan di Tanah Air yang meliputi 2.186 rumah sakit, 9.599 puskesmas, 23.225 puskesmas pembantu, 54.708 poskedes, dan 276.688 posyandu tersebar.

"Pekerjaan yang tidak mudah memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dan meningkatkan akses komprehensif dan bermutu untuk yang menghapus disparitas antarwilayah, antar-kelompok masyarakat, dan antar-tingkat sosial ekonomi," ujarnya seperti tertuang dalam pidato sambutannya.

Dia juga menyebutkan, saat ini sebanyak 177,48 juta atau sekitar 72 persen penduduk Indonesia memiliki jaminan kesehatan, termasuk warga miskin dan tidak mampu. "Tahun 2014 akan dimulai pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diperluas hingga tahun 2019 agar bisa mencapai jaminan kesehatan seluruh Indonesia."

Dalam pidato sambutan ini, Nafsiah juga menyebutkan soal upaya besar yang dilakukan Depkes demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat mencapai sasaran-sasaran yang meliputi eradikasi polio, eliminasi malaria, eliminasi kusta, penanggulangan HIV-AIDS, dan meningkatkan status gizi demi mempercepat upaya pencapaian tujuan milenium.

Hal terpenting lain yang juga menjadi sorotan dari Menkes adalah perintah daerah mengambil langkah strategis untuk mengatasi permasalahan pembangunan kesehatan, antara lain soal pemenuhan dan distribusi tenaga kesehatan, penyediaan dan pemeliharaan fasilitas pelayanan kesehatan, penyediaan sarana air minum dan sanitasi dasar, perwujudan kawasan tanpa rokok, dan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional yang akan berlaku mulai 1 Januari tahun depan.

HADRIANI P

Topik Terhangat
Korupsi Hambalang | SBY Vs Jokowi | Suami Ratu Atut Meninggal | Suap Akil Mochtar | Adiguna Sutowo |

Berita Terpopuler
Sepatu Balerina Hak Tipis Kesukaan Perempuan
8 Kebiasaan Penyebab Sakit Punggung 
Kuasai Dua Bahasa Bisa Cegah Demensia
Depresi, Penyebab Kecacatan Tertinggi ke-2 
Jenggot Kurangi Risiko Kanker Kulit  


10.19 | 0 komentar | Read More

Polusi Udara Cina Ancam Kesuburan Pria  

Seorang polisi lalu-lintas mengarahkan para pengemudi saat dipenuhi kabut di Harbin, Cina, Senin (21/10). Indeks polusi yang mencapai PM 2,5 membuat sejumlah sekolah dan jalan tol ditutup. REUTERS/China Daily

TEMPO.COShanghai – Polusi udara di Cina dituding menjadi penyebab masalah kesuburan pada pria di negara itu. Bahkan hal ini sudah terjadi begitu parah hingga pemerintah harus segera turun tangan mengatasinya. "Jika kita tidak segera berbuat sesuatu untuk lingkungan, umat manusia akan menghadapi masalah kesuburan pada kemudian hari," ujar Dr Li Zheng dari Rumah Sakit Renji kepada Shanghai Morning Post, yang dikutip Daily Mail, Kamis, 7 November 2013.

Pengaruh polusi terhadap kesuburan terlihat dari kualitas sperma yang berada di bank sperma utama di Shanghai. Hanya sepertiga dari sperma yang saat ini memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hal ini juga dikuatkan dalam sebuah studi pada 2012 yang dikoordinasikan oleh Dr Li Studi itu menemukan,  dalam 10 tahun terakhir, kualitas sperma begitu menurun akibat polusi udara. Hal ini bahkan bisa menyebabkan aspermia, yakni kondisi yang menyebabkan seorang pria tidak lagi bisa menghasilkan sperma.

Memang, polusi udara semakin buruk di Cina dalam beberapa tahun belakangan, terutama di Shanghai. Tingkat kualitas udara di Kota Shanghai dilaporkan dua kali lebih buruk dibandingkan Kota Beijing. Asap tebal membumbung memenuhi langit. Pemerintah setempat sempat mengeluarkan larangan bagi siswa sekolah untuk melakukan kegiatan di luar ruangan.

ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL

Berita Terpopuler:
Ini Curhat Suami Mantan Hakim Vica kepada Tempo
Ical Bersedia Tanggung Utang Hikmat
Negara Tetangga Terlibat Kecelakaan MI-17 TNI?  
5 Langkah Amankan Jaringan Wi-Fi
Suami Hakim Vica Terancam Dipecat Jadi Pendeta


10.19 | 0 komentar | Read More

Olahraga Selama Hamil Bagus bagi Otak Bayi

Written By Unknown on Senin, 11 November 2013 | 10.19

TEMPO.CO, Montreal - Wanita yang berolahraga pada masa kehamilannya meningkatkan perkembangan otak bayi yang dikandungnya. Hal ini diungkapkan dalam penelitian terbaru tim dokter di University of Montreal, Kanada.

Otak bayi menunjukkan pola yang lebih matang jika ibu mereka mengambil setidaknya tiga sesi 20 menit latihan moderat setiap pekan. Menurut mereka, otak yang matang terkait dengan kinerja mental yang lebih baik pada kemudian hari

Temuan ini adalah yang pertama yang menunjukkan bahwa latihan rutin ibu hamil bisa memiliki dampak pada otak bayi yang dikandungnya. "Kita tahu olahraga baik untuk segala macam hal dalam kehamilan. Selain membuat ibu merasa lebih baik, juga mampu mengontrol berat badan mereka dan memiliki dampak pada berat badan anak mereka. Kami katakan di sini adalah bonus tambahan bahwa olahraga memberikan anak Anda perkembangan otak yang baik pada awal pertumbuhannya," kata Elise Labonte-LeMoyne, salah seorang peneliti.

Wanita hamil yang menjadi bagian dari studi ini berada dalam trimester pertama kehamilan. Mereka secara acak ditunjuk untuk latihan; 10 perempuan pada kelompok latihan bersepeda, berjalan, berlari, atau berenang selama tiga sesi singkat seminggu. Delapan perempuan dalam kelompok kontrol adalah mereka yang tak pernah berolahraga.

Dalam delapan sampai 12 hari setelah bayi lahir, para peneliti mengukur aktivitas otak mereka. Peneliti merekam electroencephalograms (EEG) pada saat mereka memainkan bunyi berbeda selama bayi tertidur. Langkah ini dilakukan untuk merekam pola aktivitas otak mereka untuk menunjukkan seberapa efisien mereka bisa membedakan antara suara lama dan baru. Otak yang lebih berkembang lebih mudah mengenalinya ketimbang otak yang kurang matang.

"Bayi yang lahir dari ibu yang aktif secara fisik memiliki aktivasi otak lebih matang, menunjukkan bahwa otak mereka berkembang lebih cepat," kata Labonte-LeMoyne, yang menggambarkan studinya dalam pertemuan Society for Neuroscience di San Diego, akhir pekan lalu. "Hal ini penting karena kemampuan untuk membedakan suara adalah dasar dari belajar untuk berbicara dan memahami suara di sekitar Anda."

Sebuah studi di Denmark pada 2008 menemukan bahwa berolahraga hampir tidak berpengaruh pada ukuran bayi perempuan, tetapi mengurangi risiko bayi lahir terlalu kecil atau besar. Namun olahraga yang disarankan adalah yang tak terlalu berat dan berisiko bagi kehamilan.

GUARDIAN | TRIP B


10.19 | 0 komentar | Read More

Depresi, Penyebab Kecacatan Tertinggi ke-2  

TEMPO.CO, London - Depresi merupakan penyebab kedua paling umum atas terjadinya kecacatan di seluruh dunia, setelah sakit punggung. Sebuah hasil kajian yang dimuat dalam jurnal PLOS Medicine mengungkapkan hal tersebut. Karena itu, depresi harus menjadi prioritas kesehatan publik secara global.

Studi ini, seperti dikutip situs BBC edisi 6 November 2013, membandingkan depresi klinis dengan lebih dari 200 penyakit dan cedera lainnya sebagai akibat kecacatan. Secara global, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), hanya sedikit pasien mempunyai akses untuk pengobatan.

Meski menjadi penyebab utama kedua atas terjadinya kecacatan, dampaknya bervariasi di berbagai negara. Sebagai contoh, angka depresi mayor di Afganistan adalah yang tertinggi, sementara yang terendah berada di Jepang. Sedangkan di UK, depresi menempati posisi ketiga dalam kaitan hidup dengan kondisi cacat.

"Depresi adalah problem besar dan kita harus memberikan perhatian lebih untuk itu, lebih dibandingkan yang telah dilakukan," ujar ketua peneliti, Dr Alize Ferrari, dari School of Population Health di University of Queensland, Australia. Menurut dia, masih banyak yang bisa dilakukan untuk menggugah kesadaran agar sukses melewatinya.

"Selama ini para pengambil kebijakan sudah melakukan upaya untuk mengatasi masalah ini, tetapi masih banyak yang perlu dilakukan," ujar Dr Ferrari. "Banyak stigma yang kita tahu berkenaan dengan kesehatan mental." 

Yang disebut seseorang sebagai kecacatan mungkin berbeda dengan orang lain, kata Dr Ferrari, dan kemungkinan perbedaan ini terjadi di tiap negara. Banyak implikasi budaya dan interpretasi sehingga penting untuk membangun kesadaran tentang besarnya masalah, tanda-tandanya, dan cara mendeteksinya.

Menanggapi hal tersebut, Dr Daiel Chisholm, seorang ekonom kesehatan di Department for Mental Health and Substance Abuse WHO, mengatakan bahwa depresi merupakan kondisi kecacatan besar. "Ini adalah tantangan besar kesehatan publik dan masalah besar untuk dihadapi, tetapi belum banyak yang dilakukan," kata dia. Belum lama ini, WHO meluncurkan sebuah action plan untuk kesehatan mental secara global guna membangun kesadaran di antara para pengambil kebijakan.

BBC | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Lain:
Wartawan Bantah Terima Duit Korupsi Panwas Pemilu
Suami Hakim Vica Bantah Tak Beri Nafkah 15 Tahun
Ratu Hemas: Yogyakarta Disasar Agar Tak Toleran


10.19 | 0 komentar | Read More

Inilah Pemenang Miss Universe 2013 Asal Venezuela  

Written By Unknown on Minggu, 10 November 2013 | 10.30

Sejumlah kontestan mengikuti gladi bersih sebelum malam final Miss Universe 2013 di Moskow, Rusia, Kamis (7/11). REUTERS/Sergei Karpukhin

TEMPO.CO, Jakarta - Kontestan asal Venezuela menjadi pemenang ajang Miss Universe 2013 yang digelar di di Balai Kota Crocus di Krasnogorsk, Oblast Moskow, Rusia, Ahad dinihari, 10 November 2013. Maria Gabriela Isler, sebagai Miss Universe 2013 menerima mahkota dari Olivia Culpo, Miss Universe 2012 Amerika Serikat.

Maria Gabriela de Jesus Isler Morales lahir pada 21 Maret 1988 di Valencia, Carabobo, Venezuela. Dia memegang gelar Miss Guerico 2012 dan Miss Venezuela 2012. Memiliki darah Swiss dan Venezuela, Maria berpendidikan sarjana di bidang manajemen dan pemasaran.

Penggemar video game dan sepak bola ini sudah sejak awal diprediksi akan berada di posisi lima besar. Saat diumumkan pemenangnya, Maria tampak sangat terkejut hingga mahkota yang dipasangkan oleh Olivia Culpo hampir terjatuh. Perasaan bahagia pun terpancar dari senyum kemenangannya.

Hasil Akhir
Miss Universe 2013 Winner: Venezuela
1st Runner-up: Spanyol
2nd Runner-up: Ekuador
3rd Runner-up: Filipina
4th Runner-up: Brasil

ANINDYA LEGIA PUTRI

Baca juga:

Jadi 'Kelinci Percobaan', Pria Ini Jual Testisnya
Pria Cenderung Gemuk di Usia 40
Wanita Cenderung Sesak Napas
Deodoran Ini Beraroma Daging Babi Panggang


10.30 | 0 komentar | Read More

Bahan Alami untuk Kecantikan dari Berbagai Negara  

TEMPO.CO, Jakarta - Produk kecantikan instan sedang ramai belakangan ini. Produk itu meliputi krim pembersih, scrub, sabun, dan jenis lainnya. Banyak yang mengakui hasilnya memuaskan, tapi tak sedikit juga yang menghindari karena takut akan efek samping yang mengikutinya.

Di berbagai belahan dunia, produk kecantikan berasal dari bahan-bahan alami yang aman untuk kulit. Dikutip dari situs Huffington Post, Sabtu, 9 November 2013, terdapat sejumlah negara yang memiliki bahan alami untuk menunda penuaan kulit. Berikut lima di antaranya:

1. Cina

Kebanyakan teh mengandung antioksidan yang digunakan untuk menunda penuaan. Misalnya, teh hijau dan teh putih yang kaya akan kandungan antioksidan bernama EGCG. Kandungan tersebut bisa mengurangi keriput dan meningkatkan jumlah sel pengganti.

Masyarakat Cina juga sering mencampur bubuk teh hijau dan teh putih untuk membuat masker wajah. Masker tersebut dipercaya dapat melawan keriput dan menjadi antioksidan untuk kulit.

2. India

Wanita India percaya parutan jahe yang dicampur dengan madu kemudian diseduh dengan air panas bisa bermanfaat untuk menunda penuaan. Jahe memiliki kandungan antioksidan bernama gingerol yang dapat melindungi kolagen dan mencegah peradangan pada kulit.

3. Meksiko

Bagian tubuh yang paling cepat menua adalah kulit di tangan. Perempuan Meksiko mencampurkan gula dan perasan lemon untuk menciptakan scrub yang dipakaikan pada tangan. Campuran berbentuk scrub itu bisa digunakan sebagai exfoliant untuk mengelupas kulit mati yang kusam. Sari lemon juga mengandung alpha hydroxy acid yang dipercaya mampu melawan penuaan.

4. Polinesia

Di wilayah gugusan kepulauan di Samudra Pasifik, sari buah mengkudu adalah produk kecantikan yang banyak digunakan masyarakatnya sejak ribuan tahun lalu. Kandungan pada buah mengkudu dipercaya bisa melembapkan kulit serta mengurangi keriput dan kerutan halus pada wajah.

5. Prancis

Peneliti telah mengungkapkan bahwa anggur dapat meningkatkan jumlah antioksidan dalam darah. Anggur juga dikenal dapat melindungi kolagen dan memberikan protein yang bisa mengencangkan kulit.

Di Prancis, ekstrak biji anggur sedang sangat populer untuk kencantikan wanita. Selain untuk kecantikan, mengkonsumsi 0,5 kilogram anggur dalam sehari sama manfaatnya dengan mengkonsumsi 50 miligram suplemen untuk kesehatan.

RINDU P HESTYA | THE HUFFINGTON POST

Berita Terkait:
Inilah Pemenang Miss Universe 2013 Asal Venezuela
Jadi 'Kelinci Percobaan', Pria Ini Jual Testisnya  
Whulandary Gagal Tembus 10 Besar Miss Universe 2013
Awas Obat 'Cespleng' Merusak Jantung  
Puluhan Merek Obat Tradisional Masuk Black List


10.30 | 0 komentar | Read More

Operasi Caesar Tak Terkait Obesitas

Written By Unknown on Sabtu, 09 November 2013 | 10.19

TEMPO.CO, New York - Para bayi yang lahir melalui operasi caesar tidak akan menjadi obesitas di kemudian hari dibandingkan para bayi yang dilahirkan secara normal. Berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya, para ilmuwan Australia menemukan bahwa berat badan dan lingkar pinggang seseorang di usia 21 tahun tidak ada kaitannya dengan cara mereka dilahirkan.

"Data ini tidak mendukung ide yang mengatakan bahwa operasi caesar adalah penyebab kita mempunyai tingkat obesitas yang tinggi pada masa kanak-kanak sehingga meningkatkan risiko obesitas di kemudian hari,"  ujar Dr Loralei Thornburg, ahli kehamilan dengan risiko tinggi di University of Rochester Medical Center di New York, seperti dikutip situs berita Reuters edisi 7 November 2013.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention di Amerika, sekitar sepertiga kelahiran bayi di Amerika menggunakan prosedur operasi caesar yang juga disebut dengan C-section. Sekitar sepertiga orang dewasa di Amerika juga mengalami obesitas.

Beberapa studi menemukan ada hubungan antara operasi caesar dan berat badan di kemudian hari. Bayi-bayi yang dilahirkan secara caesar tidak terpapar bakteri di kanal kelahiran seperti bayi yang dilahirkan secara normal. Satu dari teori tersebut mengatakan bahwa bakteri ini kemungkinan melindungi anak-anak dari obesitas di kemudian hari.

Riset-riset lainnya meneliti mengenai operasi caesar dan obesitas, tetapi tidak menemukan hubungan antara keduanya. "Penelitian yang mengaitkan operasi caesar dengan obesitas kemungkinan tidak meneliti faktor-faktor yang bisa menjelaskan hubungan tersebut," kata para peneliti yang dipimpin oleh Abdullah Mamun dari University of Queensland dalam jurnal Obstetrics and Gynecology.

Penelitian-penelitian itu, misalnya, tidak meneliti berat badan ibu dan kondisi kesehatannya yang bisa meningkatkan risiko kaitan antara operasi caesar dan obesitas, atau apakah anak tersebut diberi air susu ibu (ASI) atau tidak. Untuk riset terbaru ini, para ilmuwan meneliti 2.625 orang yang dilahirkan antara tahun 1981 dan 1983 di sebuah rumah sakit di Brisbane, Australia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 12 persen dari mereka dilahirkan secara caesar. Saat berusia 21 tahun, hampir 22 persen dari mereka disebut kelebihan berat badan dan 12 persennya mengalami obesitas. Namun tidak ada perbedaan berat badan atau lingkar pinggang antara mereka yang dilahirkan melalui operasi caesar dan mereka yang dilahirkan secara normal. Temuan ini, kata Thornburg, seharusnya memberikan rasa aman pada para wanita.

"Hanya karena Anda melahirkan secara caesar, tidak menyebabkan sang bayi menjadi obesitas," ujar dia. Banyak hal yang menjadi faktor penyebab seseorang mengalami obesitas. Meskipun beberapa penelitian sebelumnya menyatakan itu, dia melanjutkan, hubungan tersebut tidaklah konsisten.

REUTERS | ARBAIYAH SATRIANI

Baca juga:
Makan Bersama Keluarga Cegah Obesitas 
Sandy Aulia, Suka Tas Mahal Ukuran Kecil
Krisis Keuangan Turunkan Level Kebahagiaan
David Beckham Pria Paling Gaya Versi Majalah GQ
Pria Cenderung Gemuk di Usia 40
Wirausaha Anak Dalam Kidpreneur Award 2013


10.19 | 0 komentar | Read More

Wanita Cenderung Sesak Napas  

TEMPO.CO, London - Otot-otot di paru-paru wanita harus bekerja lebih keras dibandingkan pria sehingga para wanita lebih cenderung mengalami sesak napas seusai berolahraga.

Penelitian terbaru yang dimuat dalam jurnal Experimental Physiology meneliti soal aktivitas diafragma otot yang memacu fungsi paru-paru dan menemukan bahwa organ ini bekerja lebih keras pada wanita. Menurut riset yang dilakukan di McGill University Kanada, meskipun pria dan wanita mempunyai ukuran paru-paru yang sama, paru-paru wanita lebih kecil dan saluran udaranya lebih sempit.

Kondisi sesak napas dapat terjadi setelah olahraga fisik yang keras atau merupakan gejala penyakit seperti bronkitis. "Baik saat sehat maupun karena ada penyakit, wanita lebih cenderung untuk menunjukkan gejala sesak napas setelah aktivitas fisik dibandingkan pria," ujar ketua peneliti, Dr Dennis Jensen, seperti dikutip situs BBC edisi 8 November 2013.

Studi ini membandingkan antara 25 wanita dan 25 pria yang berusia antara 20 hingga 40 tahun dan berolahraga dengan sepeda. Cara mereka bernapas, cepat atau dalam, pada level olahraga yang berbeda, direkam. Usaha untuk bernapas juga direkam dengan sinyal elektronik yang dikirim ke diafragma untuk mengontrol pergerakannya.

"Para wanita secara biologis mempunyai paru-paru yang lebih kecil, dan mereka harus mengaktifkan otot-otot respiratori lebih banyak untuk menggerakkan sejumlah udara," kata Dr Jensen. Ia menambahkan bahwa hal tersebut merupakan penjelasan penting atas para wanita yang mengalami emphysema dan kelainan jantung, yang bernapas lebih buruk dibandingkan pria.

BBC | ARBA'IYAH SATRIANI


10.19 | 0 komentar | Read More

Makan Bersama Keluarga Cegah Obesitas  

Written By Unknown on Jumat, 08 November 2013 | 10.19

TEMPO.CO, New York - Ada sebuah cara sederhana menghindarkan obesitas pada anak. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, anak yang makan di rumah bersama keluarga mereka lebih sedikit terkena risiko obesitas.

Riset ini menemukan bahwa anak-anak yang makan bersama keluarga tanpa menonton televisi dan tetap duduk di kursi makan hingga setiap orang dalam keluarga selesai makan, mempunyai berat tubuh dan indeks masa tubuh (body-mass index/BMI) yang lebih rendah. BMI adalah pengukuran tubuh berdasarkan berat dan tinggi seseorang. Para peneliti membandingkan BMI dan kebiasaan keluarga melakukan makan malam bersama di antara 190 orang tua dan 148 anak-anak.

Kemampuan bersosialisasi yang positif dan kuat selama makan malam bersama keluarga kemungkinan mempengaruhi anak-anak agar tidak makan terlalu banyak, ungkap para ilmuwan, seperti dikutip situs Health Day edisi 6 November 2013. Para peneliti juga menemukan bahwa orang tua yang bicara mengenai hal-hal yang bermanfaat pada anak-anak, terutama anak lelaki yang masih kecil, selama waktu makan malam ternyata juga mempunyai BMI yang rendah.

"Makan di mana pun selain di dapur atau di ruang tengah ada kaitannya dengan BMI yang lebih tinggi, baik bagi orang tua maupun anak-anaknya," ujar penulis hasil riset, Brian Wansink, seorang profesor dari School of Applied Economics and Management di Cornell University dalam hasil riset yang dimuat di jurnal Obesitas.

"Kebiasaan makan seseorang dan lamanya ia duduk mempunyai pengaruh besar terhadap obesitas," ujar Wansink menambahkan.

Namun, menurut para ilmuwan, hubungan antara BMI dan kebiasaan serta jam makan malam tidak berarti bahwa keduanya saling mempengaruhi. "Dengan berfokus pada kebiasaan makan malam keluarga, para ilmuwan berangkat dari pendekatan food-centric," kata Wansink, yang juga Direktur Cornell Food and Brand Lab. Makanan keluarga dan kebiasaannya kemungkinan wilayah yang selama ini diabaikan dalam melawan obesitas.

HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Lain:
Skandal Atut, Krisdayanti: Wajar Suka Hermes
Di Miss Universe, Whulandary Diminta Ubah Ekspresi
Gaun Whulandary di Moskow Karya Desainer Indonesia


10.19 | 0 komentar | Read More

Hamil, Ayu Ting Ting Dikabarkan Akan Cerai

Penyanyi dangdut Ayu Rosmalina alias Ayu Ting Ting bersama suaminya Henry Baskoro Hendarso atau Enji memperlihatkan buku nikah usai mengelar jumpa pers di Jakarta, Jumat, (5/7). ANTARA/Teresia May

TEMPO.CO, Jakarta - Ayu Rosmalina, atau yang beken dengan nama Ayu Ting Ting, dikabarkan akan menggugat cerai suaminya, Henry Baskoro Hendarso atau yang akrab disapa Enji. Ketika dimintai keterangan mengenai perceraian, Ayu masih belum banyak bicara.

"Nah itu dia, saya enggak omongin itu dulu sekarang. Posisi saya lagi hamil. Saya ngerti agama, omongan itu (cerai) belum saatnya. Lihat ke depan aja," kata Ayu ketika dihubungi via telepon, hari ini Kamis, 7 November 2013.

Saat ini Ayu lebih fokus memikirkan kehamilannya yang memasuki bulan keempat. Nantinya, jika benar akan ada perceraian, Ayu berjanji akan menceritakan kejadian tersebut pada awak media. "Saya enggak tutupi, nanti juga kebuka. Apalagi saya kerja di dunia entertaint ini," ujar perempuan yang sedang berbadan dua ini.

Sebelumnya Umi Kalsum, ibunda Ayu, sempat membeberkan perihal perceraian Ayu yang akan dilaksanakan setelah Ayu melahirkan. Namun, Ayu menganggapnya hanya sebuah bentuk kekesalan sang ibu karena tak ingin anaknya disakiti.

"Orang tua mana yang mau anaknya disakitin, itu enggak ada. Saya kan bakal jadi seorang ibu, bakal punya anak, siapa pun itu enggak mau," ucap Ayu Ting Ting. Kata-kata yang disampaikan ibunya, menurut dia, hanya bentuk kekesalan yang sudah tidak terbendung lagi. "Namanya manusia wajar kalau kesal. Wajar aja orang tua saya seperti itu," kata Ayu Ting Ting menegaskan.

Sejak menikah dengan Enji pada Juli 2013 lalu, Ayu hanya sebentar menikmati manisnya berumah tangga. Tak berapa lama setelah pernikahannya, Enji dikabarkan tak lagi tinggal dengan Ayu. Enji bahkan menghabiskan hari raya lebaran terpisah dengan Ayu. Saat kedua orang tua Ayu menjalankan ibadah haji, Enji juga tidak terlihat menemani Ayu Ting Ting di kediamannya di Depok, Jawa Barat.

NANDA HADIYANTI


10.19 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger