Waspada, Cedera Akibat Tidur Sambil Berjalan  

Written By Unknown on Rabu, 13 Maret 2013 | 10.19

Rabu, 13 Maret 2013 | 03:44 WIB

TEMPO.CO, Paris--Tidur sambil berjalan bukan dominasi anak kecil. Orang dewasa pun bisa mengalaminya. Bahkan 58 persen dari mereka, menurut sebuah penelitian terbaru, bisa bertindak kasar atau mencelakai dirinya sendiri maupun teman tidurnya.

Selain itu, ungkap para peneliti, mereka yang suka tidur sambil berjalan mengalami masalah kesehatan selama waktu terjaga. "Ngantuk sepanjang hari merupakan masalah yang sering muncul pada orang dewasa sebagai akibat dari tidur sambil berjalan," kata Dr Yves Dauvilliers, direktur laboratorium tidur di rumah sakit Gui-de-Chauliac di Montpelier, Prancis.

Orang-orang yang tidur sambil berjalan juga mengalami masalah seperti depresi, kecemasan dan kualitas hidup yang lebih rendah. Sedangkan cedera yang dialami baik orang yang tidur sambil berjalan maupun rekan tidurnya, terjadi sekitar 17 persen. "Sebagian pasien melompat ke jendela," kata Dauvilliers seperti dikutip situs Health Day edisi 8 Maret 2013. "Sebagian yang lain berjalan di atap rumah. Sementara yang lainnya jatuh dari tangga sehingga kakinya patah."

Hasil studi ini dipublikasikan di jurnal Sleep edisi Maret 2013. Untuk riset tersebut, Dauvilliers mengevaluasi 100 orang dewasa yang tidur sambil berjalan dan datang ke klinik gangguan tidur di rumah sakit tempatnya bekerja. Usia rata-rata pasien adalah 30 tahun. Mereka dievaluasi dengan video yang berlangsung satu malam di dalam lab. Pasien juga menjawab pertanyaan mengenai berbagai masalah terkait tidur, kelelahan, kecemasan, depresi dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Selain itu, pasien juga membuka rahasia mengenai kemungkinan pencetus terjadinya tidur sambil berjalan, seperti stres, emosi yang kuat, konsumsi alkohol atau melakukan aktivitas fisik yang keras pada sore hari. Para peneliti juga mewawancarai 100 orang sehat yang tidak mengalami tidur sambil berjalan dan membandingkan hasilnya.

Dari mereka yang tidur sambil berjalan, 23 persen mengalaminya setiap malam sedangkan 43,5 persen mengalami hal tersebut seminggu sekali. Usia rata-rata mereka mulai tidur sambil berjalan adalah sembilan tahun. Lebih dari separuhnya mengaku bahwa keluarganya mempunyai sejarah tidur sambil berjalan.

Dibandingkan dengan mereka yang tidak tidur sambil berjalan, mereka yang tidur sambil berjalan lebih cenderung mengalami ngantuk sepanjang hari, kelelahan, insomnia, gejala kecemasan dan depresi. Mereka juga merasakan kualitas hidup yang lebih rendah.
Cara untuk mengurangi kebiasaan tidur sambil berjalan, menurut Dauvilliers, orang harus menghindari pemicunya. Beberapa kasus yang parah, membutuhkan obat-obatan seperti benzodiazepines yang merupakang obat dengan efek menenangkan.

Dr. Maurice Ohayon, profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Stanford University menyetujui pendapat Dauvilliers. "Untuk menurunkan stres, misalnya, buatlah jadwal bangun tidur yang tetap dan cukup tidur," kata dia. Meningkatkan keamanan lingkungan juga bisa membantu menurunkan cedera. "Bel di pintu merupakan ide yang bagus," ujar  dia. "Namun bunyinya harus cukup keras sehingga membangunkan orang yang tidur sambil berjalan."

HEALTH DAY I ARBA'IYAH SATRIANI

Baca juga:
10 Kota Besar AS yang Baik Bagi Penderita Asma
Waspadai Saraf Leher Kejepit
Permen Karet Bantu Konsentrasi Otak
Konsumsi Daging Olahan Tingkatkan Risiko Kematian


Anda sedang membaca artikel tentang

Waspada, Cedera Akibat Tidur Sambil Berjalan  

Dengan url

http://metropolitstyl.blogspot.com/2013/03/waspada-cedera-akibat-tidur-sambil.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Waspada, Cedera Akibat Tidur Sambil Berjalan  

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Waspada, Cedera Akibat Tidur Sambil Berjalan  

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger