Membentuk Perut Biar Rata

Written By Unknown on Minggu, 25 November 2012 | 10.19

Minggu, 25 November 2012 | 03:45 WIB

TEMPO.CO , Jakarta--Bayu Affandi benar-benar masygul. Sebelum sarapan, pria 21 tahun itu sering melakukan sit up. Tak tanggung-tanggung, kebiasaannya itu sudah dijalani lebih dari 6 bulan. Namun, lingkar perutnya tak kunjung mengecil. Mahasiswa fakultas hukum sebuah perguruan tinggi swasta ini akhirnya memutuskan menghentikan rutinitasnya itu. Merasa penasaran, ia pun berkonsultasi ke ahli kebugaran dan nutrisi di Jakarta.

"Begitu berhenti sit up, saya merasa bersalah. Perut, kok, tetap besar. Kalau dilihat seperti ibu hamil," kata Bayu kepada Tempo, Selasa lalu. Sejatinya, perut membusung bukan hanya dialami Bayu, tapi juga menjadi masalah banyak orang. Seperti wabah, pria--juga wanita--dengan perut gendut dengan gampang ditemukan di mana pun: di mal, pasar, ataupun perkantoran. Selain tak sedap dipandang, tumpukan lemak di perut berpotensi memicu sejumlah penyakit kardiovaskuler, seperti diabetes mellitus. Itu sebabnya, upaya Bayu untuk "mengempeskan" perut, syukur-syukur nanti bisa six pack, sudah benar.

Menurut Denny Santoso, ahli kebugaran dan nutrisi yang juga pendiri situs www.duniafitnes.com, membakar lemak hanya di bagian tubuh tertentu, misalnya perut, merupakan persepsi yang salah.  Sebab, tubuh punya pengaturan sendiri mengenai bagian mana yang akan dibakar terlebih dulu lemaknya. Hal itu sama dengan menebak bagian mana dari tubuh yang akan menjadi gemuk. "Kita tak bisa menentukan bagian tubuh mana yang akan gemuk duluan," ujar Denny.

Jika ingin mengecilkan perut dan mengurangi timbunan lemak di perut, Denny melanjutkan, seseorang tetap harus mengurangi lemak tubuh secara keseluruhan. Karena itu, latihan kardio dalam kondisi perut kosong merupakan latihan yang paling efektif membakar lemak tubuh. Jenis latihan kardio antara lain lari, bersepeda, jalan cepat, dan berenang. Semua latihan itu akan semakin cepat membakar lemak bila dilakukan sebelum sarapan. Agar efektif, latihan harus dilakukan di atas 20 menit.

Selain latihan kardio, sit up juga merupakan latihan yang sangat efektif mengurangi lemak di perut. Gerakan ini sangat populer, sekaligus latihan yang paling sering dilakukan banyak orang. Selain mudah, juga murah karena tak butuh anggaran khusus. Denny menambahkan, latihan otot perut tidak hanya terbatas pada sit up. Latihan lain bisa berupa crunch, cable crunch, medicine ball V up, dan sebagainya. Beragam latihan ini bisa dilakukan di rumah ataupun di tempat kebugaran.

Denny mengingatkan bahwa otot dapat beradaptasi dengan latihan yang diberikan. Ketika melatih otot, ada tekanan yang diberikan pada otot. Tekanan ini yang kemudian membuat otot menjadi rusak. Nah, saat beristirahat dengan kualitas dan kuantitas cukup, disertai dengan asupan nutrisi yang cukup pula, sel otot yang rusak akan diperbaiki dan tumbuh menjadi lebih besar dan kuat. Karena itu perlu variasi latihan dalam jangka beberapa minggu sekali. "Kegiatan ini berguna untuk menjaga otot agar tetap tumbuh dan berkembang," katanya.

Melatih otot perut juga diperlukan waktu-waktu tertentu. Menurut Denny, waktu paling efektif untuk membakar lemak adalah setelah bangun tidur, saat perut belum diisi apa pun. Sayangnya, selama ini ada persepsi yang salah dalam masyarakat bahwa sit up sebaiknya dilakukan sebelum tidur.

"Sit up itu melatih otot. Setelah dilatih, otot membutuhkan nutrisi, yaitu makanan, bukan malah diistirahatkan dalam tidur," kata Denny. Alhasil, jika setelah sit up, lalu tidur, otot perut yang baru saja dirusak akan mencari nutrisi di tempat lain dan berakibat buruk bagi metabolisme tubuh.

Lalu, bagaimana menjaga otot perut tetap rata dan terbentuk bila tidak sempat atau tidak lagi melakukan latihan? Menurut Denny, yang pertama harus diperhatikan adalah pola makan. Ketika berhenti berolahraga, pengeluaran kalori tubuh akan berkurang. Bila pemasukan kalori tidak diimbangi dengan pengurangan kalori makanan, yang terjadi adalah penumpukan kalori di perut. Akhirnya, perut kembali membuncit dan badan akan menjadi gemuk.

Selain pola makan, siklus pembentukan otot juga harus diperhatikan. Saat berlatih, otot perut akan rusak dan terus diperbaiki asal nutrisinya tercukupi. Otot baru yang terbentuk oleh tubuh dibuat lebih kuat dari sebelumnya. Nah, ketika tidak lagi berlatih, otot tetap akan rusak dan diperbaiki terus-menerus oleh tubuh, tapi perbaikannya tidak sebesar dan sekuat saat berolahraga. Proses ini yang lama-kelamaan akan membuat otot perut kembali mengecil setelah lama tidak latihan beban dan akhirnya kembali seperti semula.

"Otot yang kembali mengecil ini akan menampung lebih banyak lemak. Itulah yang membuat seseorang terlihat buncit," kata Denny. Untuk itu, setelah perutnya rata, orang yang tidak berlatih lagi harus mengendalikan dietnya agar tak terjadi penumpukan lemak di bawah perut, sehingga perut menjadi gendut lagi.

CHETA NILAWATY

Baca juga:
Ini Dia Anti-Kolesterol dan Kanker Asli Indonesia
Kaca Mata untuk Cegah Jet-lag
ECG, Pendeteksi Jantung Tanpa Ahli Jantung
Jakarta Fashion, Perpaduan Kemodernan dan Tradisi
Demam Sahabat Anak


Anda sedang membaca artikel tentang

Membentuk Perut Biar Rata

Dengan url

http://metropolitstyl.blogspot.com/2012/11/membentuk-perut-biar-rata.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Membentuk Perut Biar Rata

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Membentuk Perut Biar Rata

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger