ECG, Pendeteksi Jantung Tanpa Ahli Jantung  

Written By Unknown on Sabtu, 24 November 2012 | 10.19

Jum''at, 23 November 2012 | 20:06 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Peneliti bidang informatika, Oerip Santoso, memperkenalkan hasil penelitian Tim Biomedical Engineering ITB bernama Electro Cardiograph (ECG). Alat ini bisa membantu dokter mendeteksi kondisi jantung pasien secara lebih cepat.

Menurut Oerip, hasil pemeriksaan menggunakan kardiograf biasa tak bisa dibaca oleh dokter umum, apakah jantung pasien normal atau ada kelainan. Hasil kardiograf biasanya hanya dibaca oleh dokter spesialis jantung. Situasi ini terkadang menjadi kendala bagi dokter umum, utamanya di daerah dan pelosok, karena ahli jantung banyak berdomisili di kota.

"Jika harus menunggu datangnya para ahli jantung setelah laporan kardiograf keluar, kemungkinan besar penanganan pasien menjadi lebih lamban," kata Oerip dalam acara konferensi internasional tentang Sistem Intelijen dan Informatika yang diselenggarakan oleh Departemen Informatika Universitas Parahyangan. Konferensi ini akan berlangsung pada 19-21 November 2012.

Atas dasar masalah itu, Dewan Riset Nasional mendanai proyek pembuatan ECG. Alat ini ditujukan bagi dokter umum di daerah. Intinya, dokter umum tak harus menunggu analisis ahli untuk memastikan kondisi pasien. Sistem dalam ECG sengaja dibuat agar dokter umum bisa membaca hasilnya.

"Setelah kondisi jantung pasien terdeteksi tanpa harus menunggu ahli jantung datang, pihak rumah sakit bisa langsung merujuk pasien ke dokter spesialis jantung di kota besar," ujarnya kepada Tempo, Jumat, 23 November 2012.

Namun dosen ITB ini mengatakan ECG belum bisa diproduksi massal. Walaupun alat ini sudah diujicobakan pada pasien, peranti kedokteran temuannya itu harus lolos uji alat di Serpong, Tangerang.

Mariskha Adithia, ketua pelaksana konferensi Internasional ini, mengapresiasi e-prescription, sebuah hasil penelitian lainnya dari Oerip dan para tim Biomedical Engineering ITB. "Yang paling aplikatif menurut saya adalah e-prescription, terobosan baru bidang kedokteran berupa komputerisasi pemberian resep dokter," kata dosen mata kuliah kriptografi ini.

Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh kelompok Biomedical Engineering ITB ini sebagian besar sudah diterapkan di masyarakat, termasuk e-presription alias resep elektronik.

SONIA FITRI

Berita Terpopuler
Anda Gemuk? Maka Berbahagialah
Demam Sarung Indonesia
Ini Dia Anti-Kolesterol dan Kanker Asli Indonesia
Menguap Tanda Janin Sehat
Jakarta Fashion, Perpaduan Kemodernan dan Tradisi
Demam Sahabat Anak


Anda sedang membaca artikel tentang

ECG, Pendeteksi Jantung Tanpa Ahli Jantung  

Dengan url

http://metropolitstyl.blogspot.com/2012/11/ecg-pendeteksi-jantung-tanpa-ahli.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

ECG, Pendeteksi Jantung Tanpa Ahli Jantung  

namun jangan lupa untuk meletakkan link

ECG, Pendeteksi Jantung Tanpa Ahli Jantung  

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger