Efek Minuman Berkarbonasi dan Kanker Kerongkongan

Written By Unknown on Jumat, 04 April 2014 | 10.19

TEMPO.CO, Jakarta - Studi literatur yang dilakukan oleh SEAFAST Center mengerucutkan fokusnya pada tiga jenis penyakit yang sering salah dipersepsikan oleh masyarakat sebagai dampak dari mengkonsumsi minuman ringan berkarbonasi, yakni kesehatan gigi, refluks gastroesofagus, serta kanker esofagus (kerongkongan).

Karbonasi dan kesehatan mulut, berdasarkan hasil riset, tidak dapat dijadikan penyebab tunggal kerusakan gigi yang terjadi. Studi klinis menunjukkan rusaknya enamel gigi lebih disebabkan faktor lainnya yang memudahkan keasaman air liur meningkat dengan cepat, seperti penderita karies atau gigi berlubang.

Dengan demikian, tingkat keasaman tinggi yang juga terdapat pada produk makanan dan minuman lain yang tidak berkarbonasi perlu diperhatikan. Menjaga kesehatan gigi merupakan faktor penting terhadap kesehatan gigi.

Temuan terakhir hasil penelusuran literatur pada beberapa artikel medis memusatkan perhatian pada dampak lanjut dari penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), yaitu meningkatnya risiko timbulnya kanker esofagus atau kerongkongan.

Kanker kerongkongan atau esophageal cancer menduduki peringkat kedelapan yang umum dijumpai di seluruh dunia. Menurut Dr Puspo Edi Giriwono, peneliti dari SEAFAST Center, hasil studi menegaskan bahwa tidak ada keterkaitan konsumsi minuman berkarbonasi dengan kanker esofagus.

"Faktor risiko dominan lainnya, merokok, konsumsi minuman beralkohol, kurang olahraga, obesitas, dan obat tertentu," kata Puspo. Berdasarkan hasil penelusuran berbagai artikel ilmiah tentang dampak karbonasi terhadap kesehatan saluran pencernaan, tidak ditemukan adanya korelasi antara karbonasi dalam minuman dan kesehatan saluran pencernaan.

Faktor yang menyebabkan penyakit pada saluran cerna sangat kompleks sehingga tidak bisa disimpulkan minuman ringan berkarbonasi menyebabkan terjadinya penyakit-penyakit tersebut. (Baca: Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Soda)

Mengenai efek karbonasi dalam minuman terhadap kesehatan lambung, Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, pakar gastroenterologi dari Universitas Indonesia, menambahkan, "Secara penelitian klinis juga memperlihatkan bahwa konsumsi minuman berkarbonasi oleh seseorang dalam kondisi yang sehat, dalam jumlah yang wajar, tidak akan menimbulkan gangguan terhadap kesehatan lambung," kata dia.

Hasil studi literatur SEAFAST Center akan mulai dipublikasikan pada April 2014 mendatang agar dapat menjadi informasi bagi masyarakat luas.

EVIETA FADJAR

Berita Terpopuler
Penggunaan Alat Handsfree Tetap Berbahaya bagi Pengemudi
Anak Populer Bisa Jadi Target Bullying 
Pencernaan Sehat, Dukung Pertumbuhan Otak Optimal
Inspirasi Ranah Minang Karya Stephanus Hamy


Anda sedang membaca artikel tentang

Efek Minuman Berkarbonasi dan Kanker Kerongkongan

Dengan url

http://metropolitstyl.blogspot.com/2014/04/efek-minuman-berkarbonasi-dan-kanker.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Efek Minuman Berkarbonasi dan Kanker Kerongkongan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Efek Minuman Berkarbonasi dan Kanker Kerongkongan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger