Perhiasan Perpaduan Timur dan Barat

Written By Unknown on Rabu, 25 September 2013 | 10.19

TEMPO.CO, Jakarta - Dipandang sekilas, anting-anting berbahan emas 18 karat itu tampak biasa. Namun, setelah dilihat lebih dekat, aksen tiga bandul itu ternyata berbentuk durian, lengkap dengan detail duri tajam di sekujur bulatannya. Yang membuatnya tambah manis, di bagian depan anting-anting 13,3 gram itu terdapat sebutir berlian nan manis dari Kalimantan.

Anting-anting itu adalah bikinan mendiang Jean-François Fichot, seniman dan perancang perhiasan yang sempat dipamerkan di galeri seni Biasa, Kemang, Jakarta Selatan, pada beberapa waktu lalu. Pria Prancis yang menghabiskan 30 tahun hidupnya di Bali itu dikenal andal memproduksi karya nyeleneh tapi menakjubkan. Hal itu terlihat dalam pemilihan desain dan penggunaan batu dalam berbagai jenis perhiasan buatan Fichot, yang didominasi perak.

"Batu yang digunakan paman saya memang eksklusif dan lain daripada yang lain," kata Chloe Rappy, keponakan Fichot, yang kini mengelola JFF Exclusive Jewelry & Homeware Collection, ketika ditemui di Biasa pada medio bulan ini.

Selain membuat anting-anting, Fichot, yang banyak terinspirasi peradaban masa lampau yang ditemuinya sepanjang perjalanan di Jalur Sutra, juga menyuguhkan kalung, gelang, cincin, dan hiasan rumah. Bahan yang dimanfaatkan Fichot tergolong unik, seperti batu permata langka dan bernilai tinggi, gading antik, fosil gading, cangkang kerang, bahkan sayap kumbang.

Menurut Rappy, sang paman memang suka memadukan bahan antik dengan emas murni sebagai material utama. "Bahan yang digunakan didapat paman dari perjalanannya di berbagai tempat. Sedangkan desainnya yang imajinatif menyimbolkan kehidupan sakral, perpaduan antara Timur dan Barat," ujarnya.

Desain Fichot yang bisa ditemui di JFF Gallery (Flagship Store) di Jalan Raya Pengosekan 7, Ubud, memang unik dan tak bisa "diraba". Sesekali ia menyajikan kalung berbentuk "normal" tapi dengan materi yang tak biasa, seperti kuarsa dari Brasil yang dipadukan dengan kristal ataupun bebatuan hijau dari Pakistan.

Di lain waktu, Fichot menghasilkan produk dengan desain yang "nakal". Ia bermain-main dengan bebatuan berbentuk hewan, seperti saat mencipta kalung berliontin ikan emas yang eksotis. Bandul itu dipadankan dengan mutiara yang didapat Fichot dari Lombok, serta ambar, rubi, dan kunzite.

Produk JFF yang dibanderol US$ 1.500-3.000 juga tampak mewah. Hal itu kentara dari kombinasi penggunaan warna yang riang serta nuansa magis yang memancar lewat desain dan serpihan bahannya. "Tak satu pun karya paman saya yang tak spesial dan inspiratif, terutama dari penggunaan materialnya," ujar Rappy.

Kemolekan batu mulia juga menginspirasi Saiful Chohan meracik perhiasan dengan label Pratama Jewelry. Produk seperti cincin, anting-anting, gelang, dan liontin yang dibikin pria kelahiran Bandung itu memanfaatkan lima batu utama, yakni safir, rubi, chrysoberyl, mata kucing, zamrud, serta berlian.

Batu-batu bersertifikat itu tak cuma didapat Saiful dari pelbagai tempat di Nusantara, tapi juga dari Sri Lanka, Thailand, dan Afrika. "Kami tak cuma mencari bahan kualitas terbaik, tapi juga yang unik," ujar Saiful, yang memamerkan produknya lewat situs pratamajewelry.com. Saiful menjelaskan, Pratama, yang diluncurkan sejak 2005, memadukan bebatuan etnik tersebut dengan emas murni, emas putih, ataupun emas "hitam" yang tampak gagah.

Sejauh ini perpaduan emas murni atau emas putih dengan bebatuan antik masih jadi primadona. Bisnis perhiasan dengan bebatuan unik diakui Saiful sudah padat pemain. Saiful menyiasati hal itu dengan cara membuka jasa pemesanan (custom), dan tak mengurangi kualitas produk Pratama Jewelry. Namun, konsekuensinya, harga yang mereka pasang tinggi, yakni Rp 1 juta hingga 350 juta.

ISMA SAVITRI

Topik Terhangat
Guyuran Harta Labora | Mobil Murah | Tabrakan Maut | Penembakan Polisi | Info Haji

Berita Terpopuler
Jose Choa Linge, Pantang Beli Kaset Mahal
Apakah Obat Bius Aman untuk Anak-anak?  
Jim Carrey Luncurkan Buku Anak
Inspirasi Merah Para Pesohor di Emmy Award 2013  
Claire Danes Pakai Wig di Emmy Menuai Kritik Pedas  


Anda sedang membaca artikel tentang

Perhiasan Perpaduan Timur dan Barat

Dengan url

http://metropolitstyl.blogspot.com/2013/09/perhiasan-perpaduan-timur-dan-barat.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Perhiasan Perpaduan Timur dan Barat

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Perhiasan Perpaduan Timur dan Barat

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger